CARA MUDAH

 



CARA MUDAH

Lukas 9:57-62


“Inilah CARA MUDAH mendapatkan bla bla bla..”


“PENGGUNAANNYA SANGAT MUDAH, cukup dengan a, b, c..”


Kita sering mendengar KALIMAT-KALIMAT seperti itu dalam MENGIKLANKAN sebuah PRODUK.


Dengan istilah "CARA MUDAH" maka diharapkan orang jadi TERTARIK mencoba.


Jika marketing itu bertujuan menunjukkan bahwa PRODUK kita bisa memberi SOLUSI kepada konsumen, apalagi jika SOLUSI itu diberi keterangan "MUDAH", orang tentu akan MAKIN TERTARIK, bukan?


Hanya saja, kadang TIDAK SELALU APA yang diberi label "MUDAH" itu BENAR-BENAR MUDAH bagi yang MENCOBANYA.


Nyatanya, KEMAMPUAN dan PEMAHAMAN tiap orang BERBEDA-BEDA.


Bagi REMAJA, MEDSOS itu MUDAH, tapi bagi LANSIA itu RUMIT.


Jika demikian, istilah "MUDAH" yang kita tujukan ke SEMUA ORANG itu malah BISA DIANGGAP MENGELABUI.


APA yang mesti DILAKUKAN?


1. Kita bisa ARAHKAN IKLAN itu ke SEGMEN TERTENTU.


SEMINAR CARA MUDAH BERINVESTASI SAHAM akan LEBIH MENOLONG jika diberi keterangan tambahan: untuk MAHASISWA, misalnya.


Tetapi nyatanya MAHASISWA pun bisa jadi punya KEMAMPUAN dan PENGALAMAN beragam.


Lalu harus BAGAIMANA? 👇


2. TAK PERLU MEMAKSAKAN DIRI bahwa PRODUK Anda MUDAH digunakan.


Siapapun tahu jika BIDANG KEDOKTERAN adalah ILMU yang TIDAK MUDAH.


Namun, JURUSAN KEDOKTERAN TIDAK PERNAH SEPI PEMINAT.


Para CALON MAHASISWA MENDAFTAR ke sana BUKAN karena ingin belajar ILMU yang MUDAH, tapi karena BANYAK FAKTOR, mulai dari PANGGILAN, KEPASTIAN KARIER, GENGSI hingga PROSPEK FINANSIAL yang dirasa BAGUS.


PRODUK Anda mungkin TAK MUDAH DIGUNAKAN. 


Tapi, selama PERASAAN KONSUMEN akan PRODUK Anda tetap POSITIF (KUALITAS UNGGUL, ada NILAI TAMBAHNYA), Anda tetap bisa MENJUALNYA. 


NILAI TAMBAH itu yang mesti Anda PROMOSIKAN.


Kepada orang yang ingin MENGIKUTI DIA, YESUS TAK MENJANJIKAN KEMUDAHAN.


IA terus terang berkata mereka akan MELEWATI JALAN SEMPIT, TAK NYAMAN, dan banyak HAMBATAN. 


Namun, KEKRISTENAN terus ADA sampai SEKARANG, itu BUKTI bahwa ADA yang LEBIH BESAR dari sekadar mendapat KEMUDAHAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?