GREED & CONFIDENCE

 

GREED & CONFIDENCE

Lukas 12:13-21

KENAPA orang bisa sampai KEHILANGAN SEMUA HARTA akibat JUDI?

"BUKANKAH mestinya setelah SEKALI MENANG, segera BERHENTI."

APAKAH para PENJUDI TAK BERENCANA demikian?

Itu RENCANA AWAL mereka!

Namun menurut penelitian, saat PENJUDI MENANG (berapapun nilainya), HORMON ENDORFINNYA akan MENINGKAT.

Mereka merasa KEBERUNTUNGAN akhirnya BERPIHAK pada mereka.

Meski TAHU KEMENANGAN tak akan terus TERJADI, PIKIRAN mereka BERKOMPROMI dengan KEINGINAN MENCOBA lagi dan MENANG LEBIH BANYAK lagi.

Saat mereka KALAH, KEINGINAN MENCOBA itu MAKIN BESAR, kini dengan MOTIVASI MEMBAYAR KEKALAHAN tadi.

TAK ADA yang bisa MENDORONG dan MENGHALANGI seorang PENJUDI selain DIRINYA SENDIRI.

PANGKALNYA adalah KESERAKAHAN.

KESERAKAHAN sering kali memunculkan RASA PERCAYA DIRI yang AMAT TINGGI.

Orang SERAKAH merasa dirinya:

- LEBIH CERDAS dari orang lain dalam membuat KEPUTUSAN KEUANGAN. 

- LEBIH BERNYALI MENGAMBIL RISIKO dan menganggap orang lain PENAKUT.

Orang SERAKAH juga cenderung mengabaikan PERINGATAN yang TIDAK SESUAI AMBISINYA.

Bahkan saat ada FAKTA bahwa INVESTASI X SANGAT BERISIKO TINGGI, misalnya, mereka memilih hanya melihat BAGIAN KEUNTUNGAN yang DIJANJIKAN saja. 

Saat mendengar kabar terbaru jika si A yang melakukan INVESTASI yang SAMA kini RUGI BESAR, mereka memilih TETAP BERPATOKAN pada PENGALAMAN si B yang DULU BERHASIL UNTUNG BESAR. 

Ada yang berpikir seperti PENJUDI, yang selalu PERCAYA jika SETELAH sekian kali KALAH, pasti di PERCOBAAN SELANJUTNYA mereka akan MENANG.

ORANG KAYA dalam perumpamaan ini, SANGAT PERCAYA DIRI, RENCANANYA akan BERHASIL.

Tapi jangan lupa, meski RENCANA kita di atas kertas SANGAT MATANG pun, jika TUHAN TAK MENGHENDAKI, maka itu TAK AKAN TERLAKSANA (Ams. 19:21).

Dan segala sesuatu yang didorong KESERAKAHAN BUKANLAH hal yang akan TUHAN DUKUNG.

HATI-HATI dengan "KEPERCAYAAN DIRI" PALSU seperti ini.

RASA PERCAYA DIRI PALSU ini bahkan bisa menyamar seolah itu IMAN.

Padahal, FOKUS IMAN yang benar TAK PERNAH untuk DIRI SENDIRI dan TAK MUNGKIN TANPA BERDASARKAN KEBENARAN FIRMAN.