APA YANG SALAH?

 

APA YANG SALAH?

Lukas 15:11-32

Seorang komedian berkata bahwa TEMPAT MELAWAK PALING SULIT adalah ACARA RESEPSI PERNIKAHAN orang Tionghoa.

Karena para tamu SIBUK MAKAN HIDANGAN yang TERUS MENGALIR hingga TAK PEDULI dengan LAWAKANNYA.

Para komedian yang punya JAM TERBANG TINGGI selalu punya PENGALAMAN di mana KOMEDI mereka GAGAL MEMANTIK TAWA.

Ini BUKAN BERARTI KARIER KOMEDI mereka juga GAGAL dan TAMAT.

Mereka mungkin GAGAL di SATU TEMPAT, tapi di TEMPAT LAIN, mereka BERHASIL, bahkan KEBERHASILAN mereka jauh LEBIH SERING.

Seorang ATLET bisa KALAH, tapi ADA WAKTUNYA ia MENANG.

Ada masanya seorang SALES bisa CLOSING BEBERAPA KALI dalam SEHARI, tapi ada waktunya ia GAGAL mendapat pembeli.

SIAPAPUN kita dan APAPUN yang kita LAKUKAN, kita TIDAK MUNGKIN bisa MEMUASKAN SEMUA ORANG. 

Namun, TIDAK MUNGKIN juga TAK ADA SEORANG-PUN yang MEMBUTUHKAN APA yang kita JUAL atau yang MENYUKAI KARYA kita.

JANGAN BURU-BURU merasa GAGAL hanya karena kita mengalami KEGAGALAN di SATU KESEMPATAN, di SATU TEMPAT, atau SATU WAKTU.

Belum tentu KEMAMPUAN/BAKAT kita yang KURANG atau GAGAL, tapi mungkin kita hanya ada di TEMPAT, WAKTU, atau BERTEMU ORANG yang SALAH saja.

Jika kita MENYADARI hal ini, maka kita-pun TIDAK AKAN MUDAH PUTUS ASA saat mengalami KEGAGALAN.

Ketika mengalami KEGAGALAN, maka yang harus kita TANYAKAN adalah, APA yang SALAH? 

- APAKAH CARA PROMOSI kita yang TIDAK SESUAI dengan TARGET MARKET kita?

- APAKAH WAKTUNYA yang TIDAK PAS?

- APAKAH CARA PEMYAMPAIANNYA perlu DIPERBAIKI?

- Dst.

Jadi, daripada FOKUS pada KEGAGALANNYA, FOKUSLAH pada DAMPAK yang DIHASILKAN dan APA yang mesti DIPERBAIKI untuk MENGHASILKAN DAMPAK yang SESUAI HARAPAN.

Di perumpamaan ini, Si bungsu telah GAGAL dan HANCUR.

Tapi, di TITIK TERENDAH itu, ia tetap BERUSAHA untuk MEMPERBAIKI HIDUPNYA, dengan KEMBALI ke RUMAH BAPANYA.

HADAPI KEGAGALAN BUKAN dengan TERPURUK, tapi dengan INTROSPEKSI dan MENCOBA LAGI.