ARGUE LIKE A BOSS

 

ARGUE LIKE A BOSS

Ibrani 12:14, Amsal 15:28

Penjual ingin HARGA SETINGGI-TINGGINYA dan si pembeli ingin HARGA SERENDAH-RENDAHNYA.

Disinilah kita perlu BERNEGOSIASI.

Setelah NEGOSIASI berjalan, SIAPA yg MENANG?

Yg MENANG sebenarnya adalah PENJUAL yg tetap bisa MELAYANI dan MENGHARGAI PELANGGANNYA.

Buat apa BERHASIL MEMPERTAHANKAN HARGA tapi pelanggan KAPOK MEMBELI lagi, bukan?

Meski pembeli TIDAK SELALU MENDAPATKAN HARGA TERMURAH pun, ia TAK AKAN KAPOK selama transaksi dilakukan dengan AMAN dan NYAMAN.

Di dunia kerja, PEMIMPIN USAHA dan PEGAWAI sedikit banyak akan punya “TUJUAN BERBEDA”.

KARYAWAN ingin PEKERJAAN ENAK, SANTAI, FLEKSIBEL, BERGENGSI, dengan GAJI dan FASILITAS TERBAIK.

ATASAN ingin punya KARYAWAN yg bisa DIANDALKAN, yg mau MENGERAHKAN SEGENAP TENAGA, SKILL, dan WAKTUNYA dengan GAJI SEKECIL MUNGKIN.

Dalam hal pokok seperti ini saja KONFLIK bisa TERJADI.

Di sinilah NEGOSIASI amat DIPERLUKAN.

NEGOSIASI sebenarnya bukan semata untuk menentukan ANGKA, tapi untuk menentukan LANGKAH KE DEPAN.

NEGOSIASI juga akan BERJALAN BAIK jika kita sadar bahwa satu sama lain adalah REKAN dan BUKAN LAWAN, sehingga FOKUS kita haruslah APA yg akan TERJADI DI MASA DEPAN.

Ya, kita perlu SADAR bahwa kita hidup di zaman ketika TRANSAKSI LEBIH DIBANGUN dari HUBUNGAN daripada KEBUTUHAN.

Orang bisa BELANJA DI MANA SAJA, tapi ia akan MEMILIH PENJUAL yg RAMAH dan TERPERCAYA.

Orang bisa BEKERJA DI MANA SAJA, apalagi jika ia punya skill unggul, tapi ia akan MEMILIH BEKERJA dengan ORANG yg ENAK DIAJAK BEKERJA SAMA.

Para PIMPINAN juga bisa MEREKRUT BANYAK ORANG, tapi ia MEMILIH PEKERJA yg punya SATU VISI.

Maka, ketika pemimpin dan karyawan BEDA PENDAPAT, siapapun Anda, INGAT bahwa yg PENTING BUKAN argumen SIAPA yg MENANG, ANGKA siapa yg DISETUJUI, dll, tapi BAGAIMANA RELASI KEDUANYA setelah itu.

BEDA PENDAPAT itu WAJAR, tapi APAKAH kita bisa MENGHADAPI itu dengan BIJAK?

Ini TANTANGANNYA.