OTODIDAK ATAU PELATIHAN?
OTODIDAK ATAU PELATIHAN?
Amsal 15:22, 27:17
Ada 2 CARA BELAJAR SKILL tertentu dalam sebuah BISNIS dan menjadi AHLI di bidang tersebut:
1. BELAJAR SENDIRI secara OTODIDAK.
KELEBIHANNYA:
- MURAH.
- Tidak perlu ikut SEMINAR.
- Tidak perlu MENGELUARKAN UANG untuk bayar guru.
KEKURANGANNYA:
- Biasanya akan TERBENTUR-BENTUR dulu di sana sini.
- WAKTU dan ENERGI yg digunakan untuk BELAJAR juga LEBIH LAMA.
- Yg LEBIH BAHAYA adalah SKILL BELUM SEBERAPA tapi sudah TERJUN di BISNIS secara LANGSUNG.
Biasanya akan "BERDARAH-DARAH" dan banyak mengalami KERUGIAN DI AWAL.
2. BELAJAR kepada seorang AHLI, kalau bisa BELAJAR langsung dari yg TERBAIK. KEKURANGANNYA:
- Tentu saja harus MENGELUARKAN UANG yg LUMAYAN BANYAK, bahkan sebelum memulai usaha.
KELEBIHANNYA:
- TIDAK PERLU MEMBUANG BANYAK WAKTU untuk TRIAL and ERROR, karena gurunya SUDAH PERNAH MENGALAMINYA dan MENGAJARKAN kepadanya agar hal itu TIDAK PERLU TERJADI.
- Saat ia mulai TERJUN ke dalam BISNIS, biasanya ia TIDAK PERLU BERDARAH-DARAH DI AWAL karena salah langkah.
Di antara 2 PILIHAN itu, MANA yg LEBIH BAIK?
Tiap orang punya ALASANNYA SENDIRI-SENDIRI.
Namun menurut saya, PILIHAN KEDUA LEBIH BAIK.
HEMAT WAKTU dan TIDAK PERLU BERDARAH-DARAH saat memulai bisnis, karena sudah tahu CARA yg TEPAT.
BELAJAR secara OTODIDAK memang TERLIHAT LEBIH MURAH karena TIDAK PERLU MENGELUARKAN BIAYA yg MAHAL untuk ikut pelatihan, tapi terkadang NILAI KERUGIAN yg DITIMBULKAN karena SKILLNYA BELUM MEMADAI saat masuk dalam dunia bisnis, justru LEBIH BESAR DIBANDINGKAN dengan BIAYA PELATIHANNYA.
“RANCANGAN GAGAL kalau TIDAK ADA PERTIMBANGAN, tetapi TERLAKSANA kalau PENASIHAT BANYAK” (ay.22).
Kita perlu BELAJAR dari seorang AHLI.
Kita perlu memiliki MENTOR.
Selama kita TIDAK MERASA DIRI SUDAH HEBAT dan mau terus BELAJAR, kita pasti BERTUMBUH dan menjadi MODAL untuk menghantarkan kita pada KESUKSESAN.
Komentar
Posting Komentar