BERHENTI BERBICARA

 



BERHENTI BERBICARA

Amsal 17:27-28


Banyak orang TIDAK MENGUASAI SKILL dalam BERBICARA.


Ini BUKAN soal FASIH TIDAKNYA ketika kita BICARA. 


BUKAN soal PINTAR TIDAKNYA kita memilih KEINDAHAN KATA.


Tapi TIDAK MENGUASAI SKILL BICARA yang dimaksud adalah TERLALU BANYAKNYA kita BERBICARA. 


TERLALU BANYAK BICARA adalah TANDA BELUM MATANGNYA seseorang dalam BERKOMUNIKASI. 


TONG KOSONG BERBUNYI NYARING.


AIR BERIAK TANDA TAK DALAM.


BANYAK BICARA justru menunjukkan KETIDAKDEWASAAN!


JANGAN BANYAK BICARA.


Karena itu PASTIKAN PERKATAAN kita TERUCAP pada WAKTU yang TEPAT, di TEMPAT yang TEPAT, DISAMPAIKAN kepada ORANG yang TEPAT, dengan CARA yang TEPAT, dan dalam KONTEKS yang TEPAT juga.


Di luar semuanya itu, LEBIH BAIK kita DIAM atau BERHENTI BICARA.


BERHENTILAH BERBICARA KETIKA:


- Lawan bicara Anda BELUM SIAP untuk BERBICARA.


- Anda telah MENGATAKANNYA RIBUAN KALI hingga LAWAN BICARA Anda sudah (maaf) MUAK MENDENGARNYA.


- Anda membutuhkan WAKTU untuk BERPIKIR.


- Anda atau lawan bicara Anda sedang DIKUASAI EMOSI dan BERSIKAP TIDAK MASUK AKAL. 


- Anda sudah MENYIMPANG dari MASALAH yang SEBENARNYA.


NADA "DIAM" adalah BAGIAN dari LAGU.


BAYANGKAN saja jika LAGU dinyanyikan TANPA JEDA sama sekali, KEINDAHAN LAGU itu akan HILANG!


MIRIP dengan sebuah LAGU, BERHENTI BICARA adalah SENI BICARA.


Itu BAGIAN dari SKILL BICARA yang harus kita KUASAI. 


MARILAH kita BERLATIH untuk MENAHAN BICARA (baca ay. 27). 


Ketika kita MENAHAN BERBICARA, kita punya LEBIH BANYAK WAKTU untuk BERPIKIR, MEMPERTIMBANGKAN, dan MEMILIH KATA-KATA yang TEPAT di saat harus mulai BERBICARA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR