BEKERJA = IBADAH



BEKERJA = IBADAH
Kejadian 2:8-25

Selama ini seolah ada dikotomi antara PEKERJAAN dan PELAYANAN (IBADAH).

PEKERJAAN dianggap DUNIAWI dan MENGUMPULKAN HARTA DUNIA yg FANA, sedangkan IBADAH atau PELAYANAN dianggap ROHANI dan MENGUMPULKAN HARTA yg KEKAL.

BENARKAH TUHAN melihat PEKERJAAN dan IBADAH seperti itu?

Kata KERJA, BEKERJA, atau PEKERJAAN, muncul pertama kali pada zaman Adam dan Hawa, yaitu dalam Kejadian 2:15, “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk MENGUSAHAKAN dan MEMELIHARA taman itu”.

Kata "MENGUSAHAKAN" sinonim dengan kata "BEKERJA".

Dalam bahasa Ibrani, kata yg digunakan untuk BEKERJA adalah AVODAH.

Menariknya, kata “AVODAH” ini juga dipakai secara bersama-sama untuk istilah IBADAH.

Secara etimologi, kata “IBADAH” yg diserap dari bahasa Arab juga berasal dari kata “AVODAH”.

Karena kata BEKERJA dan IBADAH (PELAYANAN) menggunakan kata yg sama, yaitu “AVODAH”, maka bisa disimpulkan bahwa PEKERJAAN adalah suatu pelaksanaan IBADAH kepada ALLAH.

BAGAIMANA kita melaksanakan IBADAH kepada ALLAH?

Harus SUNGGUH-SUNGGUH, IKHLAS, RELA, TANPA PAKSAAN, MELAKUKAN yg TERBAIK dan tentu saja harus penuh dengan CINTA.

BUKANKAH kita harusnya memandang PEKERJAAN dengan CARA yg SAMA?

“Apa pun juga yg kamu PERBUAT, PERBUATLAH dengan SEGENAP HATIMU seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia.(Kol 3:23).

Dengan kata lain, kita BEKERJA seolah-olah sedang melakukan IBADAH kepada TUHAN.

Artinya, kita harus BEKERJA dengan SUNGGUH-SUNGGUH, IKHLAS, RELA, MELAKUKAN yg TERBAIK dan MELAKUKANNYA dengan penuh CINTA.

Jika kita memiliki CARA PANDANG seperti ini dalam BEKERJA, sudah pasti kita menjadi orang-orang yg BERDAMPAK di DUNIA KERJA.

Kita menjadi orang yg bisa DIPERCAYA dan bisa DIANDALKAN secara KUALITAS dan KARAKTER.

“Saat kita BEKERJA, saat itulah kita sedang menjalankan IBADAH kepada TUHAN.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?