KUNCI KEBAHAGIAAN
KUNCI KEBAHAGIAAN
Pengkhotbah 2
Di Buku biografi “JUST AS I AM”, Billy Graham menceritakan pengalamannya saat BERTEMU dengan salah seorang konglomerat terkaya di dunia.
Pada saat makan siang bersama, dengan SEDIH konglomerat itu berkata, "Saya adalah salah seorang TERKAYA di dunia, tapi saya orang yg PALING MALANG di dunia ini. Saya punya PESAWAT PRIBADI dan HELIKOPTER. Saya bisa PERGI KE MANA saja saya MAU. Saya juga PUNYA SEGALA HAL yg saya inginkan untuk membuat saya BAHAGIA, tapi saya tetap MERASA SANGAT TIDAK BAHAGIA”.
Sore harinya, Billy Graham bertemu dengan seorang pendeta tua yg SEDERHANA, yg MENGHABISKAN sebagian besar WAKTUNYA untuk MERAWAT saudaranya yg SAKIT.
Namun demikian pria tua ini begitu ANTUSIAS dalam MENJALANI HIDUP.
la berkata kepada Billy Graham, “Saya bahkan tidak punya 2 pound, tapi saya
adalah PRIA PALING BAHAGIA”.
Billy Graham bertanya kepada istrinya, "Menurutmu, SIAPA yg LEBIH KAYA? Si milyuner atau sang pendeta?"
Istrinya tidak perlu menjawab, karena mereka sama-sama TAHU JAWABANNYA.
Menjadi KAYA memang MEMUDAHKAN kita untuk MENIKMATI HIDUP.
Namun KUNCI untuk MENIKMATI HIDUP dan KEBAHAGIAAN tidak tergantung pada KEKAYAAN itu sendiri.
Pada kenyataannya, tidak semua orang kaya benar-benar BISA MENIKMATI HIDUP yg BAHAGIA.
Padahal mereka BEKERJA SUSAH PAYAH demi BAHAGIA.
PARADOKS, bukan?
KEBAHAGIAAN tidak terletak pada BENDANYA, tapi KEBAHAGIAAN terletak pada MANUSIANYA.
Tidak terletak pada SITUASI dan KONDISI, tapi terletak pada SIKAP HATI dalam meresponi SITUASI dan KONDISI itu.
Raja Salomo barangkali adalah orang TERKAYA di dunia pada zamannya.
Namun di kitab Pengkhotbah, justru tampak bahwa KEKAYAAN yg dimilikinya tidak memberikan sedikit pun SUKACITA.
Bahkan, berulang kali Salomo mengatakan bahwa segala sesuatu usaha MENJARING ANGIN, SIA-SIA!
“KEBAHAGIAAN tidak tergantung pada KEKAYAAN, tapi tergantung pada SIKAP HATI yg PENUH SYUKUR.”
Komentar
Posting Komentar