MENDAPATKAN KEPERCAYAAN
MENDAPATKAN KEPERCAYAAN
1 Timotius 6:2-10, Amsal 11:28
Untuk mendapatkan KEPERCAYAAN orang lain, APA yg kita LAKUKAN?
Sering kita temui, orang yg MEMASARKAN barang dan jasa tertentu suka menggaet TOKOH KENAMAAN, ARTIS, atau PEJABAT dalam PROMOSI produk mereka agar LAKU.
PENGAKUAN, TESTIMONI, bahkan FOTO TOKOH-TOKOH KENAMAAN yg DILEKATKAN dengan usaha atau produk seseorang seolah menjadi JAMINAN MUTU dalam sebuah usaha, apa pun jenisnya.
BERPROMOSI tidaklah salah, tapi ketika PROMOSI digunakan hanya untuk MERAUP KEUNTUNGAN PRIBADI atau PIHAK-PIHAK TERTENTU hingga MEMBABI BUTA, maka seseorang telah menjadi BUDAK UANG dan HAWA NAFSU.
Malangnya, kita HIDUP pada zaman ketika uang DIPUJA sebagai tuhan.
Tidak bisa dimungkiri, masyarakat MEMANDANG DERAJAT orang beruang banyak dengan LEBIH TINGGI daripada orang-orang sederhana.
Bila tidak berhati-hati, dan terlalu tinggi memandang kedudukan harta, maka orang akan TERGELINCIR ketika MENGEJAR KESUKSESAN.
Paulus mengingatkan agar kita TIDAK MEMBURU UANG yg akan membuat HIDUP kita MENYIMPANG dari IMAN dan tersiksa dengan berbagai-bagai duka (ay. 10).
Memiliki banyak UANG, lalu menjadi BERKAT bagi banyak orang tentulah BAIK.
Namun, yg kerap terjadi dari MEMBURU UANG, orang jadi TERJEBAK dalam KESERAKAHAN.
Pada akhirnya, orang akan PERCAYA dan MENARUH HORMAT pada KEBAIKAN - dan KESERAKAHAN tidak memiliki tempat dalam KEBAIKAN.
Orang kaya pun akan DIKENANG BUKAN dari JUMLAH UANG yg mereka genggam atau berhasil tumpuk hingga maut menjemput mereka, melainkan oleh KEBAIKAN HATINYA.
“APA GUNANYA kita menjadi KAYA, kalau itu DIDAPAT dengan MENGHALALKAN SEGALA CARA?”
Komentar
Posting Komentar