AMBIL RISIKO
AMBIL RISIKO
Ibrani 11
Kita ingin NAIK KELAS, tapi TAK KUNJUNG NAIK TINGKAT juga.
Padahal kita punya KEMAMPUAN dan KAPASITAS yg lebih dari cukup untuk NAIK LEVEL.
MASALAHNYA cuma satu: kita TAKUT.
TAKUT dengan LINGKUNGAN BARU, TANTANGAN BARU, dan MASALAH BARU.
Kita TAKUT kalau-kalau keadaan kita menjadi LEBIH BURUK dari sebelumnya dengan segala PERUBAHAN itu.
Makanya, HATI kita sudah MENCAPAI TINGKAT 2, tapi kita TETAP saja MEMPERTAHANKAN KAKI di TINGKAT 1.
Jimmy Johnson, pelatih legendaris tim football Dallas Cowboy berkata, “APAKAH kau mau menjadi AMAN dan BAGUS, ATAUKAH kau mau MENGAMBIL RISIKO dan menjadi HEBAT?
RISIKO TAK BISA DIHINDARI.
Untuk sebuah PENCAPAIAN, selalu ada RISIKO menyertai.
Bahkan, SEMAKIN BESAR TUJUAN Anda, SEMAKIN BESAR juga RISIKONYA.
JANGAN PERCAYA jika ada orang yg mengatakan kepada Anda bahwa TIDAK ADA RISIKO SAMA SEKALI.
Itu sebuah KEBOHONGAN BESAR!
Sebuah bisnis yg dalam hitungan kertas memiliki PELUANG 100% untuk MERAIH UNTUNG pun , ternyata bisa berbalik arah dan MERUGI.
RISIKO tidak bisa DITOLAK.
Tapi TINGKAT RISIKO bisa DIMINIMALKAN dan DIHADAPI.
Bagi PEMENANG, lebih baik MELANGKAH dan RUGI, daripada DIAM di tempat dan MELEWATKAN KESEMPATAN BESAR begitu saja.
Frederick Wilcox mengatakan, “KEMAJUAN selalu melibatkan RISIKO, Anda tidak bisa MENCAPAI TINGKAT DUA dan MEMPERTAHANKAN KAKIMU di TINGKAT SATU.”
Kalau mau NAIK TINGKAT 2, MULAILAH MELANGKAH untuk TINGGALKAN TINGKAT 1; APAPUN RISIKONYA!
Kita lihat nama para saksi iman yg DICATAT di Ibrani 11.
Mereka melakukan TINDAKAN BESAR, meski ada RISIKONYA.
Orang tua Musa MENYEMBUNYIKAN bayi Musa dan TIDAK TAKUT perintah raja (ay. 23).
Rahab, perempuan sundal, yg mengambil RISIKO BESAR dengan MENYEMBUNYIKAN pengintai-pengintai (ay 31).
Jika ingin BERMAIN di PANTAI, TAMBATKAN perahu Anda di DERMAGA.
Tapi jika Anda ingin PENGALAMAN BESAR, DORONGLAH perahu Anda ke SAMUDERA RAYA.
Komentar
Posting Komentar