KESALAHAN JADI MAHAKARYA

 



KESALAHAN JADI MAHAKARYA

Efesus 2:1-10


Sekelompok nelayan MENGASO di ruang makan di tepi pantai Skotlandia.


Saat seorang MERENTANGKAN TANGAN LEBAR-LEBAR untuk menggambarkan ukuran ikan tangkapannya, TANGANNYA MENYENGGOL BAKI TEH yang dibawa pelayan.


POCI TEH TEREMPAS ke dinding putih, meninggalkan BERCAK warna coklat TAK BERATURAN.


"SELURUH DINDING harus DICAT ulang," kata pengelola tempat sambil menghela nafas.


"Atau TIDAK PERLU SELURUHNYA," ujar seorang asing, "IZINKAN saya MEMBERESKANNYA." 


Lalu ia membuat SKETSA di sekeliling NODA, membubuhkan BAYANGAN dan WARNA. 


HASILNYA, TERGAMBAR seekor rusa jantan dengan tanduk besar bercabang-cabang. 


Orang asing itu adalah Edwin Landseer, PELUKIS SATWA LIAR TERNAMA!


DI TANGANNYA KESALAHAN bisa DIUBAH menjadi sebuah MAHAKARYA.


BANYAK KESALAHAN mungkin telah kita LAKUKAN.


KELIRU membuat KEPUTUSAN sehingga BISNIS RUGI BESAR, MENGABAIKAN PASANGAN sehingga bahtera RUMAH TANGGA OLENG, TIDAK MENJAGA KESEHATAN sehingga TUBUH SAKIT, atau KESALAHAN lainnya.


TERLALU BESAR KERUGIAN ditakar, seolah TIDAK MUNGKIN akan PULIH.


Tapi, TAK PERLU BERSUSAH HATI karena kita punya TUHAN, SANG SENIMAN KEHIDUPAN. 


KEAHLIAN TUHAN sudah TERBUKTI.


Gideon SI PENAKUT BERUBAH jadi PAHLAWAN GAGAH PERKASA.


Perempuan Samaria yang terlibat banyak HUBUNGAN BEBAS BERUBAH menjadi SAKSI KRISTUS.


Bahkan Paulus SI PENGANIAYA jemaat yang ditakuti DIUBAH-NYA menjadi PEMBERITA INJIL yang RADIKAL.


MERATAPI KESALAHAN TAK MENGUBAH APAPUN. 


Tapi, jika kita mau MENYERAHKAN KEHIDUPAN yang telah BERNODA itu kepada TUHAN, PERCAYALAH IA sangat mampu MENGUBAH HIDUP Anda jadi MAHAKARYA INDAH!


Bukankah itu juga JANJI-NYA, yaitu MENGUBAH LETIH LESU menjadi KELEGAAN, dan DOSA yang MERAH bak kirmizi menjadi PUTIH seperti SALJU?


Maka, BERHENTILAH MERATAP dalam PENYESALAN dan MULAILAH DATANG kepada-NYA SEKARANG juga.


BERBALIKLAH dari KESALAHAN atau JALAN kita yang KELIRU, dan MULAILAH BERJALAN dalam KEHENDAK-NYA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?