SELALU ADA ALASAN!
SELALU ADA ALASAN!
1 Samuel 15
Sebelum MENILANG, biasanya polisi akan bertanya, "APAKAH saudara tahu PELANGGARAN yang telah saudara buat?"
Dan JAWABAN yang PALING SERING muncul adalah, "Saya TIDAK TAHU."
Begitu polisi menyebut PELANGGARANNYA, selalu ada ALASAN, DALIH, dan ARGUMENTASI.
MENGAPA Anda MENEROBOS LAMPU MERAH?
ALASANNYA, tadi LAMPU masih KUNING.
MENGAPA Anda tidak mengenakan SABUK PENGAMAN?
ALASANNYA, saya MENGENDARAI mobil dengan PELAN.
MENGAPA Anda tidak mengenakan HELM?
ALASANNYA, saya hanya BERKENDARA DEKAT RUMAH saja.
Selalu ada DALIH, PEMBELAAN, dan ARGUMENTASI atas PELANGGARAN yang telah dibuatnya.
JARANG sekali ada PENGENDARA yang MENERIMA SURAT TILANG itu dengan JIWA BESAR.
Demikian halnya ketika TUHAN MENGINGATKAN dan MENEGUR kita, selalu ada DALIH yang kita BUAT.
Semua DALIH itu menunjukkan bahwa kita seolah dalam POSISI yang BENAR, sedangkan TUHAN justru terlihat seolah MENCARI-CARI KESALAHAN kita.
Selama kita MERASA DIRI BENAR atau "TIDAK DOSA DOSA AMAT", kita SULIT untuk BERTOBAT.
MENGAPA harus BERTOBAT jika TIDAK MERASA SALAH?
MENGAPA harus BERUBAH kalau MERASA semuanya BAIK-BAIK saja?
Raja Saul juga BERDALIH saat DITEGUR Samuel.
Jelas-jelas TUHAN MEMERINTAHKAN agar MENUMPAS seluruh orang Amalek, laki-laki perempuan, tua muda, bahkan seluruh ternaknya juga harus DITUMPAS.
Nyatanya Saul TIDAK SEPENUHNYA TAAT.
Raja Agag TIDAK DIBUNUH.
Demikian juga TERNAK yang GEMUK dan TAMBUN TIDAK DITUMPAS.
Untuk KETIDAKTAATANNYA ini, Saul sudah menyiapkan "ALASAN ROHANI" yaitu bahwa domba dan lembu yang terbaik itu TIDAK DIBUNUH karena akan DIPERSEMBAHKAN kepada TUHAN.
DALIH yang HEBAT, BUKAN?
Namun justru karena KETIDAKTAATAN dan semua DALIHNYA itu, Saul DITOLAK menjadi RAJA.
KERENDAHAN HATI untuk MENGAKUI KESALAHAN adalah JAUH LEBIH BAIK daripada MEMBUAT DALIH dan MERASA DIRI seolah BENAR.
Komentar
Posting Komentar