TINGGAL ATAU PERGI?



TINGGAL ATAU PERGI?
Kejadian 26, Rut 1

KEPUTUSAN untuk PERGI atau TETAP TINGGAL adalah KEPUTUSAN BESAR.

Perlu PERTIMBANGAN yg MATANG sebelum memutuskan.

Jika kita mengambil KEPUTUSAN secara GEGABAH, hanya karena DORONGAN EMOSI SESAAT dan BUKAN karena PIKIRAN yg JERNIH, maka hal itu bisa BERDAMPAK SANGAT BURUK bagi hidup kita.

Elimelekh (suami Naomi) dan Ishak, kedua-duanya dihadapkan SITUASI yg mana negeri mereka sedang terjadi KELAPARAN HEBAT.

Keluarga Elimelekh MEMILIH untuk MENINGGALKAN Betlehem untuk PERGI ke Moab, sedangkan Ishak MEMILIH TAAT dengan PERINTAH TUHAN untuk TETAP TINGGAL.

APA yg TERJADI selanjutnya?

Elimelekh dan kedua anak laki-lakinya MATI, hingga TINGGAL Naomi dengan menantunya yg bernama Rut (Rut 1:3-5).

Sedangkan Ishak bisa MELEWATI MASA KELAPARAN HEBAT itu, bahkan menjadi orang yg SANGAT KAYA dan DIBERKATI TUHAN (Kej. 26:13).

JANGAN SALAH MENGERTI.

BUKAN BERARTI kita harus DIAM SELAMANYA di suatu TEMPAT.

Ada WAKTUNYA kita TETAP TINGGAL, tapi ada WAKTUNYA kita PERGI.

Yg TERPENTING sebenarnya justru CARA kita MENGAMBIL KEPUTUSAN itu.

APAKAH kita MENGAMBIL KEPUTUSAN secara BURU-BURU dan SEMBRONO ataukah melalui PROSES PERGUMULAN yg PANJANG (termasuk MEMIKIRKAN MASAK-MASAK dan MEMBAWANYA ke dalam DOA)?

Demikian halnya dalam DUNIA KERJA, APAKAH kita MEMILIH untuk TETAP BEKERJA di PERUSAHAAN yg SEKARANG, ATAUKAH KELUAR dan MENERIMA sebuah TAWARAN BARU yg TERLIHAT LEBIH MENJANJIKAN.

JANGAN sampai kita hanya MELIHAT GURIH dan RENYAHNYA TAWARAN yg DIJANJIKAN, sehingga kita mengambil KEPUTUSAN yg KELIRU.

JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN berdasarkan APA yg kita LIHAT dengan MATA, tapi MARILAH belajar MENGAMBIL KEPUTUSAN dengan lebih dulu MENDOAKAN dan MEMPERGUMULKANNYA.

KEPUTUSAN yg TIDAK TERBURU-BURU akan selalu membawa KEBAIKAN pada AKHIRNYA.

Ketika kita MELIBATKAN TUHAN dalam KEPUTUSAN, PERCAYALAH bahwa semuanya akan menjadi INDAH pada WAKTU-NYA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR