MENGERTI ANAK

 



MENGERTI ANAK

Yakobus 1:19-21


"Orang tuaku TIDAK MAU MENGERTI aku." demikian keluh seorang ANAK MUDA.


Kita sering mendengar UCAPAN seperti itu. 


FAKTANYA, memang ada banyak orang tua yg TIDAK MAU MENGERTI ANAKNYA.


TIDAK MAU TAHU apa KERINDUAN ANAKNYA, MIMPI dan CITA-CITA anaknya, MASALAH dan PERGUMULAN yg dihadapinya, dst.


Kebanyakan orang tua BERPIKIR bahwa TUGASNYA adalah MENCARI UANG, MEMBESARKAN, MENYEKOLAHKAN, dan MEWARISKAN sesuatu kepada ANAKNYA.


Tentu itu BUKAN hal yg SALAH.


Tapi jika kita berpikir bahwa "HANYA" itu TANGGUNG JAWAB ORANG TUA kepada ANAKNYA, alangkah NAIFNYA kita.


KEBUTUHAN ANAK TIDAK HANYA soal MATERI, lebih dari itu ANAK INGIN DIMENGERTI.


Kita SULIT MENGERTI apa yg DIPIKIRKAN ANAK kita sehingga kita kerap RIBUT dan BERSELISIH PAHAM dengan ANAK kita.


MENGAPA kita SULIT MENGERTI ANAK kita? 


- BUKAN ANAK kita yg SULIT, tapi kita yg TIDAK PUNYA CUKUP WAKTU untuk MEMBERI PERHATIAN dan TELINGA kepadanya.

Seandainya kita menghabiskan BANYAK WAKTU dengan ANAK kita, tentu BUKAN hal yg SULIT untuk MENGERTI ANAK kita, bukan?


- Kita TERLALU CEPAT dalam BERKATA-KATA, belum-belum sudah MARAH, dan TIDAK MAU MENDENGAR ANAK kita (baca ay. 19).


Penting sekali menjadi ORANG TUA yg MAU NGERTI ANAK kita, karena ini awal TERJALINNYA sebuah HUBUNGAN yg HARMONIS antara ORANG TUA dan ANAK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR