RUTINITAS ROHANI

 



RUTINITAS ROHANI

Markus 1:35-39


Kita sering melakukan AKTIVITAS yg BERULANG-ULANG setiap harinya.


Bangun tidur pada JAM yg SAMA, bersiap-siap dengan DURASI yg SAMA, bekerja dalam WAKTU yg SAMA, kemudian PULANG dan BERISTIRAHAT.


Keesokan harinya kita akan MELAKUKAN HAL yg SAMA, kecuali hari Minggu atau hari libur.


Sebuah RUTINITAS yg TERPOLA dan DILAKUKAN dengan CARA yg SAMA secara TERUS-MENERUS lama-lama akan membuat kita merasa BOSAN, JENUH dan TAK LAGI BERSEMANGAT dalam MELAKUKANNYA.


Dalam KEHIDUPAN ROHANI pun ada kalanya KEJENUHAN muncul ketika kita BERDOA, BERSAAT TEDUH dan BERIBADAH jika kita TERUS-MENERUS MELAKUKANNYA dengan POLA yg SAMA.


Padahal BERDOA di pagi hari dan BERSAAT TEDUH sebelum beraktivitas adalah sebuah DISIPLIN ROHANI yg BAIK.


Ketika kita mulai merasa JENUH, maka PERTUMBUHAN IMAN kita akan mengalami STAGNASI.


Tentu saja BUKAN DOA PAGI dan SAAT TEDUHNYA yg SALAH, karena itu merupakan sesuatu yg BAIK dan PENTING untuk dilakukan.


Namun SIFAT kita yg MUDAH merasa JENUH ketika MELAKUKAN sesuatu secara RUTIN dan TERPOLA itulah yg bisa membuat kita KEHILANGAN MAKNA dari DOA maupun SAAT TEDUH.


Karena itulah terkadang kita BUTUH WAKTU dimana kita perlu membuat VARIASI dalam BERSEKUTU dengan TUHAN.


YESUS memahami betapa PENTINGNYA menikmati MOMEN BERSEKUTU dengan BAPA tanpa harus terganggu oleh HIRUK-PIKUK SUASANA atau hal-hal lain yg bisa MEMECAH KONSENTRASI, sehingga lA sering memilih untuk MENYEPI ketika hendak BERDOA (Mat. 4:23, Mrk. 1:35). 


Coba PERIKSA DIRI kita, mungkin BUKAN KESIBUKAN dan KEBISINGAN di sekitar yg MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ROHANI kita saat ini, tapi RUTINITASLAH yg mulai membuat kita merasa BOSAN.


Jika itu yg menjadi MASALAH, artinya sudah saatnya bagi kita untuk MENCARI VARIASI BARU ketika MELUANGKAN WAKTU bersama TUHAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?