MENYADARI BATAS

 

MENYADARI BATAS

Imamat 25:1-22

SITUASI PERTAMA: Anda sedang MENGEMUDİ dan JAM menunjukkan pk 7.55.

Padahal, SEBELUM JAM 8, Anda harus TIBA di TEMPAT, padahal MASIH 2 km lagi.

Tentu Anda akan MEMACU KENDARAAN LEBIH CEPAT agar TIDAK TERLAMBAT.

SITUASI KEDUA: Anda sedang MENGEMUDI di jalan tol.

Di belakang ada BUS MEMBUNTUTI Anda, dan MEMBUNYIKAN KLAKSON.

Anda pun MEMPERCEPAT KENDARAAN.

KECEPATAN Anda terus MENINGKAT seiring BUS di belakang yang MAKIN KENCANG.

Anda mulai merasa TERLALU NGEBUT.

AKANKAH Anda tetap ingin berada DI DEPAN BUS atau Anda memilih MENGALAH MEMBIARKAN BUS MELEWATI Anda?

Dalam 2 SITUASI di atas, Anda sama-sama NGEBUT karena FAKTOR LUAR: MENGEJAR WAKTU dan DIKEJAR BUS.

Tapi, PENGEMUDI yang BIJAK akan memilih BERHENTI NGEBUT untuk SITUASI KEDUA, karena akan BAHAYA jika MEMAKSAKAN DIRI MENGEMUDI di KECEPATAN yang di LUAR KENDALI.

Sementara untuk SITUASI PERTAMA, kita masih PUNYA KENDALI.

Kita bisa MENGEMUDI LEBIH CEPAT dari biasanya, tapi tetap ADA BATASNYA, yaitu KESADARAN akan KEMAMPUAN kita dalam MENGEMUDI.

BUKAN ANGKA TERTINGGI di SPEEDOMETER atau POWER MOBIL kita.

Demikian pula di DUNIA KERJA: DORONGAN BEKERJA LEBIH CEPAT, MEMPRODUKSI LEBIH BANYAK, EKSPANSI LEBIH LUAS, MENYANGGUPI LEBIH BANYAK JOB, bisa muncul karena FAKTOR LUAR.

MENINGKATKAN DIRI dan PRODUKTIVITAS adalah HAL yang BAIK dilakukan.

Tapi, kita harus MENYADARI BATASAN kita.

BATASNYA BUKAN BERAPA banyak JAM dalam sehari, KEMAMPUAN MESIN kita atau KEKUATAN kita untuk TIDAK TIDUR, dsb.

BATASANNYA adalah STANDAR KUALITAS, INTEGRITAS untuk tetap MENJAGA agar diri dan LAYANAN atau PRODUK kita tetap SESUAI STANDAR.

KESADARAN untuk MENYADARI BATAS ini PENTING, baik untuk DIRI KITA maupun untuk REPUTASI PERUSAHAAN.

Sebaliknya, KESERAKAHAN hanya akan membawa kita kepada BAHAYA.

TUHAN menetapkan hari SABAT, bahkan kepada TANAH, karena IA TIDAK MAU semua DIEKSPLOITASI HABIS-HABISAN.

TINGKATKAN DIRI dan KEMAMPUAN kita, tapi tetap miliki BATAS dan STANDAR.