QUESTION TO QUESTION

 



QUESTION TO QUESTION

1 Tesalonika 5:21, Amsal 14:15


Ketika masih di SEKOLAH DASAR, saat BELAJAR SEJARAH, saya menghafal NAMA-NAMA dan TAHUN-TAHUN berlangsungnya PERISTIWA INI dan ITU.


Esoknya ketika sudah BERHASIL MENJAWAB soal UJIAN dengan BENAR, saya-pun LEGA.


Kini jika DITANYA lagi NAMA apalagi TAHUN-TAHUN yang dulu BERHASIL saya HAFAL, mungkin sudah banyak yang saya LUPA.


Itu yang banyak TERJADI di DUNIA PENDIDIKAN kita.


Banyak hal yang SUSAH PAYAH kita PELAJARI di SEKOLAH pun sering kali kita LUPAKAN begitu beranjak dewasa.


MENGAPA DEMIKIAN?


Karena kita hanya berusaha MENJAWAB PERTANYAAN, dan ketika sudah TERJAWAB, kita merasa TUGAS BELAJAR itu SELESAI.


Namun, jika Anda ingin MEMBENTUK diri Anda menjadi pribadi KREATIF, MEMPELAJARI sesuatu sekadar untuk MENEMUKAN JAWABAN saja TIDAKLAH CUKUP.


Hal seperti itu tidak akan mengasah KREATIVITAS Anda.


Yang harus kita LAKUKAN adalah MENEMUKAN PERTANYAAN BARU setelah PERTANYAAN LAMA DIJAWAB.


Menemukan PERTANYAAN BARU akan melatih kita BERPIKIR KRITIS.


Bahkan bukan sekadar baru, tapi TEMUKANLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN yang masih SULIT untuk DIJAWAB saat ini.


Hal-hal seperti itulah yang akan memacu kita BERPIKIR LEBIH KREATIF, membuka WAWASAN dan kemungkinan untuk kita JELAJAHI, serta mendorong kita untuk KELUAR dari ZONA NYAMAN dan mencoba CARA-CARA BARU.


FIRMAN Tuhan pun beberapa kali mendorong kita untuk juga BERPIKIR KRITIS.


UJILAH segala sesuatu dan PEGANGLAH yang BAIK (1 Tesalonika 5:21).


Sedangkan Amsal 14:15 justru menyebut ORANG yang PERCAYA kepada setiap PERKATAAN TANPA MAU MEMERIKSANYA terlebih dulu adalah ORANG TAK BERPENGALAMAN.


Di zaman yang mana makin banyak hal bisa dilakukan oleh TEKNOLOGI, BERPIKIR KREATIF dan KRITIS adalah hal yang makin WAJIB kita MILIKI.


Karena itulah yang akan MEMBEDAKAN KITA dengan MESIN.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?