Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

YANG TAK BISA DILAKUKAN Al

Gambar
  YANG TAK BISA DILAKUKAN Al Pengkhotbah 9:10 Al (Artificial Intelligence) alias KECERDASAN BUATAN telah menjadi fenomena menghebohkan. Hal-hal yang sebelumnya butuh SKILL atau STUDI CUKUP LAMA untuk melakukannya, kini bisa dikerjakan MESIN hanya dengan SEKALI KLIK saja. Banyak yang MERAMALKAN ini bisa menjadi ANCAMAN SERIUS bagi mereka yang BIDANGNYA SUDAH DIRAMBAH oleh Al. Memang HASIL Al BELUM SEBAIK HASIL KARYA manusia. Tapi, sebagaimana teknologi lain, itu HANYA SOAL WAKTU saja. Tapi, ada sesuatu yang TIDAK BISA DIGANTIKAN oleh Al: MEMBUAT KEPUTUSAN! Al adalah EKSEKUTOR yang MELAKSANAKAN PERINTAH, IDE dan KEPUTUSAN yang kita BUAT. KITA SENDIRILAH yang tetap harus MEMUTUSKAN akan membuat apa. Karena itulah, kita harus MENYADARI jika sesungguhnya HAL TERPENTING dalam PEKERJAAN kita adalah MEMBUAT KEPUTUSAN. Bagi seorang PEKERJA, FOKUS yang perlu lebih Anda PERHATIKAN dan NILAI yang bisa Anda TAWARKAN sesungguhnya BUKAN SEKADAR SKILL ataupun KEMAMPUAN kita dalam MENJALANKAN PERINTAH

SILENT MAJORITY

Gambar
  SILENT MAJORITY Markus 1:1-13 Di Pemilu, kita banyak mendengar istilah SWING VOTERS dan SILENT MAJORITY. Beda dengan KADER, SÄ°MPATISAN, atau PENDUKUNG yang SUDAH JELAS SIAPA yang DIPILIH, dua kelompok ini cukup SULIT DIIDENTIFIKASI baik JUMLAH atau PILIHANNYA. Kelompok PENDUKUNG akan selalu AKTIF MENGIKUTI dan MENGOMENTARI PERKEMBANGAN dan PROGRAM CALON yang ia DUKUNG maupun CALON yang TIDAK ia DUKUNG. Tapi SILENT MAJORITY, sesuai namanya, memilih DIAM. Mereka tampak TAK PEDULI jika yang TERPILIH adalah SI INI dan BUKAN SI ITU. Tapi FAKTANYA, di berbagai pemilihan, DUA KELOMPOK inilah yang kerap menjadi PENENTU KEMENANGAN. Ini BUKAN bicara soal POLITIK apalagi PEMILU.  FENOMENA juga berlaku dalam PEMASARAN dan MENJUAL PRODUK, misalnya. Jika ingin MEMASARKAN PRODUK kita, LEBIH EFEKTIF jika FOKUSNYA BUKAN untuk MENGGAET KONSUMEN yang sudah jadi PELANGGAN TETAP KOMPETITOR kita.  KESEMPATAN BESAR kita justru ada pada kelompok "SWING VOTERS" atau "SILENT MAJORITY". Mer

SEBERAPA TEKUN?

Gambar
  SEBERAPA TEKUN? Lukas 18:1-8 KEKUATAN kita yang sebenarnya TIDAK TERGANTUNG pada SEBERAPA kita BISA MELAKUKAN SESUATU, namun BERAPA LAMA kita bisa KONSISTEN MELAKUKAN hal tersebut. Contohnya: - Saya yakin Anda semua KUAT MENGANGKAT TANGAN, namun KEKUATAN Anda TIDAK DITENTUKAN oleh KESANGGUPAN Anda MENGANGKAT TANGAN melainkan SEBERAPA LAMA Anda TERUS MENGANGKAT TANGAN. - Saya yakin Anda SANGGUP untuk BERLARI, tapi KEKUATAN Anda DITENTUKAN SEBERAPA LAMA Anda BERLARI TANPA BERHENTI. Jadi kita bisa SIMPULKAN bahwa KUALITAS HIDUP kita TIDAK HANYA DITENTUKAN APA yang kita LAKUKAN saja, melainkan SEBERAPA kita TEKUN dan KONSISTEN dalam MELAKUKAN hal tersebut. Jika kita mengalami sebuah PERGUMULAN HIDUP, saya yakin bahwa kita semua BERDOA untuk hal itu. Namun APAKAH kita TERUS BERDOA untuk hal tersebut secara KONSISTEN? APAKAH kita tetap TEKUN untuk BERDOA meski kita BELUM MELIHAT JAWABANNYA, bahkan ketika TANDA AWAN SEKEPAL TANGAN TIDAK KUNJUNG MUNCUL juga? BANYAK orang Kristen yang BER

HARAPAN

Gambar
  HARAPAN Mazmur 27:14 HARAPAN adalah sesuatu yang BELUM TERJADI, tapi DIINGINKAN bisa TERJADI. Ketika orang menaruh HARAPAN tertentu pada SESEORANG, ia PERCAYA orang itu bisa MEWUJUDKAN BAYANGAN atau KEINGINANNYA. Sebaliknya, ketika orang TAHU jika ia DIHARAPKAN, hal itu bisa membuatnya LEBIH TERBEBAN, entah secara POSITIF atau NEGATIF. Ketika kita memiliki HARAPAN kepada ANAK kita, MURID kita, KARYAWAN atau REKAN KERJA kita, dll, maka itu akan membawa kita kepada PELUANG-PELUANG BARU. HARAPAN tersebut membuat kita PERCAYA pada mereka, kita juga tentu akan MEMBERI DUKUNGAN BESAR dan MENGUSAHAKAN MEMBERI yang TERBAIK kepada mereka juga. AKIBATNYA, mereka pun akan LEBIH TERMOTIVASI, mereka akan LEBIH MERASA DIHARGAI, mereka LEBIH BERSEMANGAT karena ingin MEMBALAS segala PERHATIAN, HARAPAN, dan DUKUNGAN Anda. Namun, HATI-HATILAH juga kepada HARAPAN. Jika kita MENARUH SELURUH HARAPAN kita kepada seseorang, maka ketika orang itu GAGAL MEMENUHI HARAPAN kita, itu akan menjadi KEKECEWAAN TERB

BISA DIABAIKAN

Gambar
  BISA DIABAIKAN Yohanes 21:20-23 KOMPUTER di kantor RUSAK, kami segera menghubungi AHLI REPARASI untuk MEMPERBAIKINYA. Namun, salah satu STAF kami PEÑASARAN APA yang membuat KOMPUTER itu RUSAK. la MEMBONGKARNYA dan MENGÃœTAK-ATIKNYA. Siapa tahu bisa DIPERBAIKI SENDIRI, dan jadi LEBIH HEMAT. MASALAHNYA, ia TAK PUNYA KEMAMPUAN memperbaiki komputer. Alhasil, ia hanya “BISA BONGKAR, TAK BISA PASANG”, sehingga KERUSAKAN MAKIN PARAH. KOMPUTER itu pun TAK BISA DIGUNAKAN LAGI meski sudah ditangani ahli reparasi. Ada MASALAH yang mesti kita: - SELESAIKAN karena akan membuat KEADAAN LEBIH BAIK. - BERESKAN agar kita bisa KEMBALI KE ARAH yang BENAR. - ATASI karena itu akan MENOLONG BANYAK ORANG. Namun, banyak juga MASALAH yang sebenarnya justru kita CIPTAKAN SENDIRI. Seperti CONTOH DI ATAS, sebenarnya cukup TUNGGU AHLI REPARASI DATANG dan KOMPUTER itu akan bisa DIPERBAIKI karena berada di TANGAN yang TEPAT. Tapi, SITUASI BERUBAH jadi MASALAH ketika kita TIDAK MAU MENUNGGU. Kita TIDAK SABAR d

MENERIMA TANGGUNG JAWAB

Gambar
  MENERIMA TANGGUNG JAWAB Ibrani 12:15-17 Dalam aspek legalitas, ANAK DI BAWAH UMUR jelas tidak boleh membuat PERJANJIAN. Bahkan, kalaupun PERJANJIAN tersebut dilakukan di depan Notaris, maka menurut KUH Perdata, AKTA tersebut bisa DIBATALKAN karena dianggap TIDAK SAH. Karena ia dianggap BELUM CUKUP DEWASA untuk BERTANGGUNG JAWAB atas KEPUTUSAN yang DIAMBILNYA. Hanya ORANG DEWASALAH yang dianggap bisa BERTANGGUNG JAWAB. CIRI ORANG DEWASA adalah ORANG yang BERTANGGUNG JAWAB. Pada umumnya MEMANG SEPERTI ITU. Sayangnya, TIDAK SEMUA ORANG yang sudah DEWASA secara UMUR menunjukkan bahwa ia ORANG yang BERTANGGUNG JAWAB. "KEDEWASAAN tidak ditentukan oleh USIA, melainkan oleh PENERIMAAN akan TANGGUNG JAWAB." Demikian pula dalam HAL KEROHANIAN. APAKAH kita termasuk ORANG KRISTEN yang DEWASA ROHANI atau TIDAK, terlihat dari penerimaan kita akan TANGGUNG JAWAB. Esau menjadi ANAK SULUNG. Namun patut disayangkan, Esau TIDAK BERTANGGUNG JAWAB atas HAK KESULUNGANNYA.  Malah, ia MENJUAL HAK

APA YANG DISIAPKAN?

Gambar
  APA YANG DISIAPKAN? Yakobus 1:19 Jika Anda untuk pertama kalinya diminta membawakan sebuah PRESENTASI PENTING di hadapan ORANG-ORANG PENTING, APA yang akan Anda PERSIAPKAN? Kebanyakan kita akan memikirkan MATERI yang harus DISAMPAILAN, MELATIH CARA BICARA dan BODY LANGUAGE agar BERWIBAWA, membuat PRESENTASI yang MENARIK, dan hal-hal yang bisa membuat Anda bisa menampilkan KESAN MEYAKINKAN di mata audiens.  Itu PENTING DILAKUKAN. Tapi jika berpikir itu semua akan MEMBUAT orang MENDENGARKAN, MEMAHAMI, dan terutama membuat KEPUTUSAN yang Anda HARAPKAN (melakukan TRANSAKSI, BERGABUNG, MEMBERI DUKUNGAN, dll), maka mungkin Anda akan KECEWA. MENYIAPKAN PERFORMA saat hendak bicara dengan orang lain itu HARUS DILAKUKAN. Tapi, JANGAN JADIKAN itu TUJUAN. KOMUNIKASI adalah CARA. ARTINYA, Anda juga HARUS, bahkan LEBIH, MEMIKIRKAN FOLLOW UP yang harus DILAKUKAN setelah Anda SELESAI BICARA. APAKAH itu membuka SESI TANYA JAWAB, DISKUSI, memberi SAMPEL, APAKAH MENGAJAK peserta yang TERTARIK untuk BER

NILAI TAMBAHAN

Gambar
  NILAI TAMBAHAN Amsal 11:24 Biasanya NILAI TAMBAHAN diberikan ke siswa karena MENGERJAKAN TUGAS tertentu, Tapi Dylan Selterman, dosen di Universitas Maryland memberikan NILAI TAMBAHAN karena hal yang BERBEDA, dengan memilih sesuatu yang TAK BERKAITAN dengan PELAJARAN.  Di akhir lembar ujian, ditulis keterangan jika mereka BISA MENDAPAT NILAI TAMBAHAN, dengan hanya harus MEMILIH ingin TAMBAHAN 6 POIN atau 2 POIN. Tapi, SYARATNYA: jika LEBIH dari 10% KELAS MEMILIH TAMBAHAN 6 POIN, maka TAMBAHAN NILAI itu BATAL. Jika yang MEMILIH 6 POIN TAK LEBIH dari 10% dan SISANYA MEMILIH TAMBAHAN 2 POIN, SEMUA akan mendapat TAMBAHAN NILAI SESUAI PILIHANNYA. PILIHAN itu TAK BOLEH DIDISKUSIKAN dan hanya DIKETAHUI dosen. Menurut Dylan, selama 7 tahun ia MEMBERI TAWARAN tersebut, HANYA SEKALI saja para mahasiswa BERHASIL mendapat NILAI TAMBAHAN. Kebanyakan mahasiswa TAK RELA temannya yang MENDAPAT 6 POIN dan dia "HANYA" MENDAPATKAN 2 POIN. Mereka merasa TEMANNYALAH yang mesti MENGALAH dan PUAS

MARATHON KEHIDUPAN

Gambar
  MARATHON KEHIDUPAN Amsal 16:32 Banyak instansi atau perusahaan mengadakan EVENT MARATHON yang diikuti ribuan orang.  Jika Anda BERTANYA kepada PARA PESERTA MARATHON, kebanyakan mereka ikut BUKAN untuk JADI yang TERCEPAT tiba di garis finish. Kemungkinan itu memang KECIL. Dari ribuan bahkan puluhan ribu orang, HANYA SATU ORANG yang akan jadi NOMOR SATU. TARGET PARA PESERTA MARATHON ini simpel: TIBA DI GARIS FINISH. BERHASIL MENYELESAIKAN jarak 42 km adalah TUJUAN MEREKA. Ya, MENGALAHKAN DIRI SENDIRI, MENGALAHKAN RASA CAPEK, INGIN MENYERAH dan BERHENTI, adalah LEBIH MENANTANG daripada MENGALAHKAN PESERTA LAIN. Kita juga perlu melihat KEHIDUPAN dengan CARA PANDANG SEPERTI ITU. TIDAK ADA yang SALAH dengan ingin menjadi NOMOR SATU. Itu KEINGINAN yang BAGUS. Namun, kita juga perlu SADAR bahwa HANYA ada SATU ORANG yang akan menjadi NOMOR SATU. HANYA ada SATU ORANG yang akan menempati pucuk PIMPINAN. HANYA ada SATU atau SEDIKIT ORANG saja yang akan menduduki POSISI TERKAYA, yang memiliki RUM

KLITIH

Gambar
  KLITIH Mazmur 147 Masyarakat di daerah Yogya dan Jawa Tengah pernah RESAH dengan adanya KLITIH. KLITIH konon singkatan dari KLILING GOLEK GETIH atau BERKELILING MENCARI DARAH. Dari namanya saja sudah MENYERAMKAN. Mereka biasanya naik motor berboncengan dan orang yang membonceng ini MEMEGANG PISAU, PEDANG, GOLOK, atau BENDA TAJAM lainnya, untuk MELUKAI SIAPAPUN yang mereka jumpai di tengah jalan! Tidak perlu ada ALASAN tertentu, asal BERTEMU dengan ORANG di TENGAH JALAN, mereka langsung SABET dengan BENDA TAJAM dan MENINGGALKAN KORBAN dalam keadaan TERLUKA. Mirisnya, PELAKU KLITIH ini kebanyakan ANAK-ANAK REMAJA! PELAKU KLITIH TIDAK DIUNTUNGKAN sama sekali dari TIDAK KEJAHATAN mereka. Hanya KEBANGGAAN yang mereka DAPATKAN.  Karena sudah jadi TREN, maka SIAPA yang paling banyak "MENDAPAT DARAH" atau MELUKAI KORBAN, maka orang itulah yang dianggap PALING HEBAT.  Mungkin saja kita TIDAK HABIS PIKIR, MENGAPA ada orang melakukan TINDAKAN SEKEJAM dan SEJAHAT itu? Jika ditelisik le

DRESS FOR SUCCESS

Gambar
  DRESS FOR SUCCESS 1 Timotius 2:8-10 CARA kita BERPAKAIAN sedikit banyak menunjukkan SIAPA DIRI KITA. BAGAIMANA pun juga orang PERTAMA KALI MENILAI kita dari PENAMPILAN kita. FIRST IMPRESSIONS COUNT, PENAMPILAN PERTAMA MENENTUKAN, demikianlah kata Donald Burleson, seorang KONSULTAN DRESS CODE. Dalam DUNIA BISNIS PAKAIAN atau PENAMPILAN memiliki PERAN yang TIDAK KALAH PENTING, sebab itu ada istilah DRESS FOR SUCCESS. Ketika seseorang harus pergi untuk INTERVIEW PEKERJAAN, atau dia harus menyampaikan sebuah PRESENTASI kepada klien, maka dia harus BERPENAMPILAN yang PATUT dan PROPORSIONAL. BAYANGKAN jika orang tersebut BERPAKAIAN ASAL-ASALAN, maka orang yang melihatnya cenderung BERPIKIR bahwa dalam BEKERJA tentu orang ini ASAL-ASALAN. MEMANG BETUL, bahwa yang TERPENTING adalah: - HATI BUKAN PENAMPILAN LUAR. - APA yang ada di OTAK, BUKAN PAKAIAN. Namun kita juga harus mengerti bahwa CARA kita BERPENAMPILAN merupakan BUKTI bahwa kita MENGHARGAI ORANG-ORANG yang kita LAYANI, sekaligus

SIKAP ADALAH KEPUTUSAN

Gambar
  SIKAP ADALAH KEPUTUSAN Filipi 4:4, 1Tesalonika 5:18 Di masa Perang Dunia Il, Viktor Frankl, seorang psikolog Austria berdarah Yahudi ikut DITANGKAP dan DIMASUKKAN ke KAMP KONSENTRASI Nazi. HARI-HARI BERAT nan MENGERIKAN di sana pada akhirnya BERHASIL ia LALUI. Frankl lalu menulis CATATAN yang kemudian diterbitkan menjadi buku terkenal MAN’S SEARCH FOR MEANING "Semua yang melekat pada manusia bisa DIAMBIL, KECUALI SATU, yaitu KEBEBASAN BERSIKAP dalam MENGHADAPI SITUASI APAPUN." SUKACITA itu PILIHAN, karena itulah Paulus meminta kita BERSUKACITA SENANTIASA (Flp. 4:4). SUKACITA bukan ditentukan oleh SITUASI atau SIKAP ORANG LAIN, tapi KEPUTUSAN kita. BERSYUKUR pun demikian (1 Tes. 5:18). BERSIKAP BAIK dan DAMAI kepada semua orang pun SAMA (Rm. 12:18). Dalam DUNIA BISNIS dan PEKERJAAN, apalagi di era kompetisi usaha makin ketat seperti sekarang, hal ini makin perlu menjadi PENGINGAT bagi kita. Ada banyak TEMPAT USAHA menjual BARANG yang SAMA, memakai STRATEGI yang SAMA, memilik

KUNCI DIBERKATI

Gambar
  KUNCI DIBERKATI 2 Korintus 9:6-15 Banyak orang memiliki prinsip "SAYANG KALAU DIBUANG". Termasuk soal PAKAIAN. Padahal PAKAIAN BEKAS kita jelas TIDAK DIBUANG, tapi kita BERIKAN kepada ORANG LAIN. Walau demikian, kita tetap saja merasa SAYANG dan ENGGAN kalau harus MELAKUKANNYA. Meski LEMARI BAJU tersebut sudah PENUH SESAK, kebanyakan orang ENGGAN "MEMBUANG" sebagian BAJU yang sudah tidak  pernah dipakainya tersebut. Selalu BERPIKIR, SUATU SAAT PAKAIAN-PAKAIAN yang jarang dikenakannya tersebut akan DIPAKAI LAGI.  KENYATAANNYA? PAKAIAN-PAKAIAN tersebut tidak pernah TERSENTUH sama sekali. Hal itu sebenarnya secara tak langsung membuat BAJU-BAJU BARU juga "ENGGAN" MASUK, karena LEMARI tersebut sudah PENUH dengan BAJU-BAJU LAMA. Itu sebabnya jika INGIN mendapatkan PAKAIAN-PAKAIAN BARU, maka hal pertama yang harus DILAKUKAN adalah MENGELUARKAN PAKAIAN-PAKAIAN yang LAMA lebih dulu. OUTPUT memengaruhi INPUT. TIDAK ADA OUTPUT berarti TIDAK ADA INPUT juga. MENGAPA

WAKTU YANG TEPAT

Gambar
  WAKTU YANG TEPAT Kejadian 41:1-36 WAKTU adalah MISTERI. Kita TAK TAHU: - APA yang akan TERJADI barang satu menit ke depan. - KENAPA sekarang kita harus MENGALAMI INI dan BUKAN ITU. Kadang kita butuh WAKTU LAMA untuk MEMAHAMI hal-hal yang terjadi di masa lalu. Kita mungkin masih TAK PAHAM ALASAN TERJADINYA hal-hal yang kita ALAMI. Kita juga TAKUT dengan APA yang akan TERJADI di MASA DEPAN nanti. Namun, INGATLAH: “IA membuat segala sesuatu INDAH pada WAKTUNYA” (Pengkhotbah 3:11). WAKTU memang PENUH MISTERI, tapi INGAT bahwa ada TUHAN yang BERKUASA atas WAKTU. Dan WAKTU TUHAN SELALU TEPAT. Yusuf, dari anak yang DIMANJA dan menjadi PEMIMPIN kakak-kakaknya, ia tiba-tiba DIJUAL ke orang Midian, sebagai BUDAK yang kehilangan haknya. APA yang Yusuf ALAMI jelas TIDAK ENAK, tapi itu adalah WAKTU yang TEPAT untuknya mengalami itu.  Ketika Yusuf DIFITNAH istri Potifar, itu pun WAKTU yang TEPAT untuk dia kemudian MASUK ke PENJARA ISTANA. Ketika ia DILUPAKAN juru minuman raja, itupun WAKTU yan

LANGSUNG VS ONLINE

Gambar
  LANGSUNG VS ONLINE Roma 1:8-15 BERKOMUNIKASI dengan orang lain itu TIDAK SELALU MUDAH. Ada kalanya kita MERASA SUDAH: - MENDENGARKAN, tapi tetap bisa terjadi SALAH PAHAM atau FAKTA TERLEWAT. - MENYAMPAIKAN dengan JELAS, tapi lawan bicara tetap GAGAL MENANGKAP MAKSUD kita. Kalimat seperti: "HEBAT SEKALI kamu!" bisa berarti PUJIAN, tapi juga bisa berarti HINAAN bahkan ungkapan KEKESALAN. Dalam KOMUNIKASI TATAP MUKA, di mana kita bisa melihat BAHASA TUBUH dan EKSPRESI WAJAH lawan bicara saja, HAL ITU BISA TERJADI, apalagi di KOMUNIKASI VIRTUAL. Walau punya BANYAK KELEBIHAN, tapi KOMUNIKASI lewat PESAN INSTAN, EMAIL, TELEPON, atau VIDEO CALL tetap punya banyak KETERBATASAN dibanding KOMUNIKASI LANGSUNG. Namun kita TAK BISA MENGHINDARI KOMUNIKASI VIRTUAL. TIDAKLAH EFEKTIF jika tiap INGIN MENYAMPAIKAN sesuatu, kita harus BERTEMU LANGSUNG. Maka, TANTANGAN untuk kita adalah BAGAIMANA KOMUNIKASI bisa tetap BERJALAN BAIK meskipun melalui MEDIA. 1. MENYADARI KOMUNIKASI VIRTUAL p

PENGENDALIAN DIRI

Gambar
  PENGENDALIAN DIRI Amsal 16:32 + 25:28, 1 Korintus 9:24-27 Di sistem pendidikan kita, KEPATUHAN adalah salah satu yang DIUTAMAKAN. CARA murid BERPAKAIAN, SIKAP saat proses belajar mengajar, CARA MENGERJAKAN TES, semua melibatkan KEPATUHAN. Di banyak TEMPAT KERJA pun SAMA. Proses REKRUTMEN, TRAINING, CARA MENGATUR ANGGARAN, MENGEJAR TARGET, dsb, juga banyak didasari KEPATUHAN. Di banyak PERUSAHAAN, KARYAWAN TELADAN juga adalah KARYAWAN yang bisa MELAKUKAN dengan BAIK APA yang DIPERINTAHKAN kepadanya. Seorang MURID yang PATUH pada aturan DIPUJI karena dianggap MURID yang BAIK dan BERMASA DEPAN CERAH. KARYAWAN yang PATUH dianggap bisa DIANDALKAN dan karena itu kelak bisa menjadi PEMIMPIN.  Namun, KENYATAANNYA TIDAK SELALU DEMIKIAN, bukan? Ini BUKAN berarti KEPATUHAN TIDAK PENTING. BUKAN MENDUKUNG murid MELANGGAR ATURAN atau MELAWAN OTORITAS. BUKAN MENDORONG karyawan MELAWAN ATASAN atau TIDAK MENAATI ATURAN PERUSAHAAN. Namun, kita perlu SADAR bahwa ORANG yang PATUH tidak berarti punya PEN

GEMBLENGAN TUHAN

Gambar
  GEMBLENGAN TUHAN Mazmur 18:31-43 PELATIH itu MENOLONG ATLET untuk menjadi JUARA dan MEWUJUDKAN IMPIANNYA. Hanya saja sering kali APA yang DILAKUKAN PELATIH itu DISALAHMENGERTI oleh ATLETNYA. Jika PELATIH menerapkan DISIPLIN yang SANGAT KETAT, SI ATLET merasa PELATIH itu TIDAK MEMBERI CUKUP RUANG untuk ISTIRAHAT dan BERSANTAI-SANTAI.  SI ATLET bahkan merasa RUGI, SUDAH BAYAR pelatih dengan MAHAL tapi ia TIDAK BISA MELAKUKAN APA yang ia MAU. CARA PIKIR yang ANEH, bukan? Seorang ATLET BAYAR PELATIH MAHAL-MAHAL memang untuk membuatnya DISIPLIN dan untuk MEWUJUDKAN IMPIANNYA. APA GUNANYA BAYAR PELATIH MAHAL-MAHAL, kalau PELATIH itu mengikuti KEINGINAN SI ATLET? APA GUNANYA BAYAR PELATIH kalau ATLET tersebut TIDAK MAU DILATIH dan DIGEMBLENG! TUHAN adalah PELATIH KEHIDUPAN kita (baca ay.35). TUHAN MELATIH kita sedemikian rupa supaya kita CAKAP dan bisa MENANG dalam menghadapi semua TANTANGAN HIDUP. TUHAN ingin mewujudkan MIMPI-MIMPI kita yang sesuai dengan RENCANA-NYA. TUHAN akan MENGGEMBLE

PRICE & VALUE

Gambar
  PRICE & VALUE Lukas 9:57-62 PERANG HARGA di dunia bisnis untuk menjadi yang TERMURAH ini TIDAK AKAN ADA HABISNYA, karena ini mirip sebuah lelang.  Namun, JANGAN LUPA bahwa TIDAK SEMUA yang MURAH pasti yang TERLARIS. COBA CEK TOKO PALING LARIS di kota Anda, RUMAH MAKAN PALING RAMAI di daerah Anda, BELUM TENTU adalah yang memberikan HARGA TERMURAH. FAKTANYA:  - PERUSAHAAN TERBESAR di DUNIA, BUKAN PERUSAHAAN yang menjual PRODUK TERMURAH.  - MOBIL atau MOTOR dengan PENJUALAN TERBANYAK di Indonesia juga BUKANLAH MEREK atau TIPE yang HARGANYA PALING MURAH. TIDAK SEMUA ORANG, mungkin juga termasuk Anda, menentukan PILIHAN hanya BERDASARKAN HARGA. HARGA hanyalah SALAH SATU ASPEK saja. Yang LEBIH MENENTUKAN sebenarnya adalah NILAI atau VALUE. VALUE beda dengan PRICE. VALUE TIDAK BISA DIBANDROL karena NILAI adalah PERPADUAN dari BANYAK HAL. KUALITAS BARANG atau LAYANAN kita, KEJELASAN INFORMASI yang kita berikan kepada konsumen, MANFAAT yang dirasakan konsumen atas PRODUK kita, dan bar

API UJIAN

Gambar
  API UJIAN Daniel 3, Yesaya 43:2 Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dihadapkan KONSEKUENSI yang SERIUS ketika mereka TIDAK MAU MENYEMBAH PATUNG buatan raja. Mereka akan DÄ°MASUKKAN ke dalam DAPUR API yang menyala-nyala! Semua orang yang DÄ°MASUKKAN ke dalam DAPUR API pasti MATI. Itu sebabnya kita KAGUM dengan IMAN mereka kepada TUHAN bahwa dengan ANCAMAN HUKUMAN seperti itu, IMAN ketiga anak muda ini kepada ALLAH Israel sama sekali TIDAK GOYAH.  Ketika mereka hendak DILEMPARKAN ke dalam API, mungkin saja kita BERPIKIR bahwa TUHAN mungkin akan: - Buat MUKJIZAT dengan MEMADAMKAN API di dalam dapur perapian itu. - MELEMBUTKAN HATI raja Nebukadnezar sehingga URUNG MENGHUKUM Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Namun yang terjadi justru SEBALIKNYA, raja Nebukadnezar menjadi SANGAT MARAH dan memerintahkan supaya PERAPIAN itu dibuat 7x LEBIH PANAS dari yang biasanya (ay. 19). Melalui KISAH ini kita BELAJAR DUA HAL: 1. Terkadang TUHAN TIDAK MELEWATKAN kita dari API, sebaliknya TUHAN justru MEMBAWA k

JANGAN MENYEMBAHKU

Gambar
  JANGAN MENYEMBAHKU Wahyu 19:6-10 Yohanes, si penerima wahyu, hampir saja MELAKUKAN DOSA di SORGA! Saat itu sang rasul mendapat PENGLIHATAN yang menunjukkan KEMULIAAN SORGA. Ketika MELIHAT KEAGUNGAN MALAIKAT dan mendengar PESANNYA, Yohanes yang gentar secara otomatis TERSUNGKUR hendak MENYEMBAH SANG MALAIKAT. Namun, MALAIKAT segera MELARANGNYA dan menekankan bahwa HANYA TUHAN saja yang harus DISEMBAH. KEJADIAN ini bahkan TERJADI hingga 2x (Why. 19:10, 22:8-9). Yohanes mungkin hanya secara REFLEKS TERSUNGKUR karena merasa begitu KECIL di hadapan KEMULIAAN SORGA dan MALAIKAT TUHAN. Namun, SEMULIA dan SEAGUNG apapun MALAIKAT, tetap saja MALAIKAT BUKAN TUHAN. Bahkan MALAIKAT TEGAS MENYATAKAN bahwa ia juga HAMBA TUHAN, sama halnya dengan kita, ORANG PERCAYA. Jika MALAIKAT saja TIDAK BOLEH DISEMBAH, apalagi manusia. Namun, sebagian orang, bisa JATUH ke dalam DOSA satu ini. IRONISNYA, ini bisa terjadi di dalam GEREJA.  Sebagian orang KRISTEN tanpa sadar bersikap MENUHANKAN HAMBA TUHAN. Sebal

BERANI BERKATA TIDAK

Gambar
  BERANI BERKATA TIDAK Matius 25:1-13 Mo Shapiro, penulis buku laris Shift Your Thinking, Change Your Life berkata, "Sebagian besar dari kita SULIT untuk dapat BERKATA 'TIDAK'."  Apalagi sebagai ORANG TIMUR yang terkenal dengan KERAMAHAN, SUKA MENOLONG, dan menganut prinsip GOTONG ROYONG, kita merasa SANGAT KIKUK untuk BERKATA 'TIDAK' secara TERUS TERANG. Ada PERASAAN BERSALAH jika kita TIDAK BISA MEMENUHI PERMINTAAN ORANG LAIN. Itu sebabnya kita MENGIYAKAN SEMUA PERMINTAAN ORANG LAIN, meski harus MENGORBANKAN DIRI KITA SENDIRI. BUKANKAH kita memang harus SALING TOLONG MENOLONG? Ya, itu PRINSIP yang MULIA. Namun kita harus tetap MENGUSAHAKAN agar KEHIDUPAN yang SEIMBANG terus TERJAGA.  TOLONGLAH ORANG LAIN TANPA HARUS MENGORBANKAN DIRI KITA SENDIRI. PERTOLONGAN yang seperti ini biasanya jauh LEBIH TULUS daripada PERTOLONGAN karena TERPAKSA atau karena SUNGKAN belaka. Karena bisa memunculkan KELUHAN di sana-sini, meski OMELAN tersebut TIDAK DIUNGKAPKAN SECARA L

SOLUSI TERBAIK?

Gambar
  SOLUSI TERBAIK? Matius 19:1-12 Kita banyak membaca BERITA PERCERAIAN publik figur dan seolah BIASA SAJA, karena SAKING SERINGNYA. IRONISNYA, FENOMENA GUGAT CERAI itu juga melanda SELEB-SELEB yang mengaku dirinya KRISTEN, bahkan yang pernah BERJANJI di hadapan TUHAN, "Selalu SETIA hingga MAUT MEMISAHKAN."  ALASANNYA klasik, "Meski saya TIDAK MENGHARAPKAN ini terjadi, tapi PERCERAIAN adalah SOLUSI TERBAIK bagi kami." BENARKAH demikian? Mereka yang sedang dirundung KONFLIK SERIUS dalam RUMAH TANGGA kerap terjebak dengan pemikiran bahwa PERCERAIAN adalah SOLUSI TERBAIK.  Kenyataannya, PERCERAIAN adalah SOLUSI yang TIDAK PERNAH MEMBERIKAN SOLUSI. Untuk SESAAT barangkali bisa, tapi untuk WAKTU yang LEBIH PANJANG PERCERAIAN bisa menyebabkan MASALAH yang MAKIN KOMPLEKS. Mereka yang BERCERAI biasanya mengalami GONCANGAN secara EMOSIONAL. Selain itu, ANAK-ANAK juga ikut menjadi KORBAN.  Mereka menanggung BEBAN MORAL yang TIDAK RINGAN, apalagi ketika mereka masih MELIHAT ora

KOMUNIKASI EFEKTIF

Gambar
  KOMUNIKASI EFEKTIF Lukas 5:1-11, Yohanes 1:43-48, Amsal 25:11 MANA yang LEBIH MENARIK, MENGUNJUNGI TOKO atau MELIHAT KATALOG? Mungkin banyak yang merasa DATANG ke TOKO itu LEBIH MENARIK. Kita bisa BERKOMUNIKASI LANGSUNG dengan si penjual, bisa MEMEGANG LANGSUNG produk yang dijual. Begitu pun SEBALIKNYA. PENGUSAHA TOKO ROTI, misalnya, akan LEBIH MUDAH MEMBUJUK konsumen yang ADA di TOKO, karena mereka bisa MENCIUM AROMA ROTI yang MENGGIURKAN.  Namun, nyatanya itu juga tergantung KEBUTUHAN.  Ada kalanya MEMBELI LANGSUNG di TOKO LEBIH DISUKAI, tapi kadang kita cukup MELIHAT KATALOG karena LEBIH PRAKTIS dan CEPAT. FOTO PRODUK, VIDEO REVIEW, dan TESTIMONI PEMBELI juga bisa LEBIH MEYAKINKAN banyak orang. Sebenarnya yang LEBIH MENENTUKAN adalah CARA PENYAMPAIAN atau KOMUNIKASI kita dalam MENJUAL harus EFEKTIF. Seth Godin menyebutkan ada 3 HAL yang menentukan KOMUNIKASI bisa EFEKTIF atau TIDAK:  1. APAKAH kita sudah MENYAMPAIKAN SEMUA INFORMASI yang ada? INFORMASI BUKAN hanya dari UCAPAN. D

MENGAPA BISA SERAKAH?

Gambar
  MENGAPA BISA SERAKAH? Ibrani 13:5-8, 1Timotius 6:9-10 Kita sering membayangkan KESERAKAHAN adalah SIFAT yang dimiliki mereka yang meski sudah KAYA tapi tetap INGIN LAGI dan LAGI. John D Rockefeller, pendiri perusahaan Standard Oil yang HARTANYA ditaksir setara 1,5% PENDAPATAN NEGARA AMERIKA ini pernah ditanya, "BERAPA BANYAK yang DIPERLUKAN untuk membuat seseorang PUAS?" la menjawab, "SEDIKIT LAGI." SIFAT SERAKAH bisa dimiliki SEMUA ORANG, baik KAYA atau MISKIN. Kita juga sering menganggap KESERAKAHAN hanya berkaitan dengan CINTA UANG. Namun, KESERAKAHAN ternyata juga SANGAT BERHUBUNGAN dengan KEKHAWATIRAN. Mereka yang SERAKAH adalah ORANG yang KHAWATIR jika: - Mereka akan HIDUP BERKEKURANGAN. - Mereka TIDAK MENGUMPULKAN LEBIH BANYAK maka HIDUPNYA akan MENDERITA. - Mereka TIDAK MENGUMPULKAN LEBIH BANYAK SEKARANG, maka tak akan ada KESEMPATAN untuk MELAKUKANNYA lagi. - Orang lain akan MENGHINA mereka jika mereka TAK MEMILIKI LEBIH dari mereka. AKIBATNYA, me

GAGAL TUMBUH

Gambar
  GAGAL TUMBUH 1 Samuel 8:1-5 PETANI (TUKANG KEBUN) atau PETERNAK tidak bisa membuat TANAMAN atau HEWAN TERNAKNYA BERTUMBUH. Yang mereka LAKUKAN adalah menyediakan TEMPAT atau EKOSISTEM yang mendukung sebuah BENIH TUMBUH. Mereka juga menyediakan MAKANAN MINUMAN yang BAIK, PERLINDUNGAN, PEMELIHARAAN, dan KONDISI-KONDISI LAIN yang DIBUTUHKAN oleh TANAMAN atau TERNAK itu untuk bisa TUMBUH baik. Namun, semua itu akan SIA-SIA andaikan TANAMAN atau TERNAK itu MENOLAK untuk TUMBUH. Demikian juga dengan KEPEMIMPINAN. PEMIMPIN SEHEBAT APAPUN tak bisa membuat PENGIKUTNYA MAJU jika mereka sendiri TAK MAU MAJU. Yang bisa PEMIMPIN LAKUKAN adalah menciptakan KONDISI agar para PENGIKUT atau BAWAHANNYA bisa MAJU. Oleh sebab itu, JANGAN dulu MENYALAHKAN PEMIMPIN jika ada ANAK BUAHNYA TIDAK BERKEMBANG. FAKTANYA, tak sedikit juga orang yang tetap bisa MAJU meski ia memiliki PEMIMPIN yang BURUK.  LIHAT Samuel. APAKAH Imam Eli, Honi dan Pinehas bisa menjadi TELADAN bagi Samuel? Tentu saja TIDAK. Mereka sem