SOLUSI TERBAIK?

 



SOLUSI TERBAIK?

Matius 19:1-12


Kita banyak membaca BERITA PERCERAIAN publik figur dan seolah BIASA SAJA, karena SAKING SERINGNYA.


IRONISNYA, FENOMENA GUGAT CERAI itu juga melanda SELEB-SELEB yang mengaku dirinya KRISTEN, bahkan yang pernah BERJANJI di hadapan TUHAN, "Selalu SETIA hingga MAUT MEMISAHKAN." 


ALASANNYA klasik, "Meski saya TIDAK MENGHARAPKAN ini terjadi, tapi PERCERAIAN adalah SOLUSI TERBAIK bagi kami."


BENARKAH demikian?


Mereka yang sedang dirundung KONFLIK SERIUS dalam RUMAH TANGGA kerap terjebak dengan pemikiran bahwa PERCERAIAN adalah SOLUSI TERBAIK. 


Kenyataannya, PERCERAIAN adalah SOLUSI yang TIDAK PERNAH MEMBERIKAN SOLUSI.


Untuk SESAAT barangkali bisa, tapi untuk WAKTU yang LEBIH PANJANG PERCERAIAN bisa menyebabkan MASALAH yang MAKIN KOMPLEKS.


Mereka yang BERCERAI biasanya mengalami GONCANGAN secara EMOSIONAL.


Selain itu, ANAK-ANAK juga ikut menjadi KORBAN. 


Mereka menanggung BEBAN MORAL yang TIDAK RINGAN, apalagi ketika mereka masih MELIHAT orang tuanya SALING SERANG dan BERTENGKAR meski sudah resmi CERAI!


Apalagi BERTENGKAR di depan MEDIA sehingga jadi KONSUMSI PUBLIK.


Mereka biasanya juga BINGUNG akankah mereka BERPIHAK kepada AYAH, atau kepada IBU.


Yang pasti, mereka tidak akan mendapat KASIH SAYANG secara UTUH.


Bahkan sebuah SURVEI yang dilakukan di New York menyebutkan bahwa DUA dari TIGA REMAJA yang BUNUH DIRI adalah ANAK KORBAN PERCERAIAN.


Jika ada NIAT dalam hati Anda untuk BERCERAI sebagai "SOLUSI TERBAIK", segera URUNGKAN NIAT itu.


Hanya ORANG EGOIS yang MEMUTUSKAN untuk BERCERAI, sebab mereka berpikir bahwa itu yang TERBAIK bagi DIRINYA SENDIRI, BUKAN bagi KELUARGANYA.


Sesungguhnya dengan PERTOLONGAN TUHAN, TIDAK ADA KONFLIK yang TIDAK BISA DIATASI.


TUHAN masih punya 1001 CARA untuk MENOLONG kita.


YAKINLAH bahwa selalu ada JALAN KELUAR atau PENYELESAIAN yang LEBIH BAIK daripada sebuah PERCERAIAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?