HEDONIC TREADMILL

HEDONIC TREADMILL

1 Yohanes 2:12-17, Mazmur 131:1

Sebuah foto yg sempat VIRAL, terlihat seorang PRIA TUA dengan PAKAIAN SEDERHANA sedang MAKAN SENDIRIAN di WARUNG SEDERHANA.

APA ISTIMEWANYA?

Orang itu BUKAN ORANG SEMBARANGAN.

Dia adalah Michael Bambang Hartono, OWNER perusahaan Djarum dan BCA, yg bersama saudaranya, selama 11 tahun terakhir DINOBATKAN sebagai ORANG TERKAYA di Indonesia, dengan KEKAYAAN lebih dari 500 trilyun rupiah.

GAYANYA yg BERSAHAJA dan SEDERHANA, membuat orang TAKJUB.

KENAPA orang sekaya dia masih suka MAKAN di WARUNG SEDERHANA tidak ber-AC seperti itu?

Ternyata beliau adalah LANGGANAN SETIA sejak 35 tahun lalu, sejak warung itu masih berupa WARUNG TENDA.

Studi dalam ILMU HUMAN BEHAVIOR menemukan fakta bahwa saat KEKAYAAN seseorang SANGAT MELIMPAH, UANG justru TAK LAGI menjadi FAKTOR UTAMA untuk ia merasakan KEBAHAGIAAN.

Jika mau, Michael Hartono tentu BISA MEMBELI MAKANAN yg TEMPAT dan HARGANYA jauh LEBIH MEWAH, tapi ia memilih mencari RASA KHAS meski itu dijual di WARUNG SEDERHANA.

Pendeknya, saat uang kita cukup banyak, maka bahagia muncul dari hal sederhana.

Banyak OKB (Orang Kaya Baru) terjebak dalam GAYA HIDUP BERMEWAH-MEWAH yg MENYESATKAN.

GAYA HIDUPNYA MENINGKAT seiring KENAIKAN PENGHASILAN.

Gaji 3 juta ingin kredit MOTOR BARU, gaji 6 juta ingin punya MOBIL LCGC, gaji 12 juta ingin MOBIL SUV.

Ajaibnya semakin ia MENURUTI NAFSUNYA akan MATERI itu, ia tetap TIDAK TERPUASKAN.

Inilah yg disebut sindrom HEDONIC TREADMILL.

Ibarat BERJALAN di TREADMILL, kita seolah terus BERJALAN hingga CAPEK, tapi hanya JALAN DI TEMPAT.

“HIDUP itu TIDAK MAHAL, yg MAHAL adalah GAYA HIDUP.”

Dan, GAYA HIDUP TIDAK AKAN PERNAH bisa MEMUASKAN kita (Ams. 27:20).

Yg bisa MENGHINDARKAN kita dari HEDONIC TREADMILL adalah dengan MENSYUKURI apapun yg kita MILIKI hari ini.

Dengan BERSYUKUR, kita MENGERTI SIAPA KITA SEBENARNYA, tidak perlu SOK SOK AN dan GENGSI, Rasul Paulus berkata, asal ada MAKANAN dan PAKAIAN CUKUPLAH.