MURAH HATI



MURAH HATI
Lukas 10:25-37

Di cerita orang Samaria yg MURAH HATI ini membuat kita TRENYUH sekaligus KAGUM.

Namun sebenarnya TOKOH PROTAGONIS dalam cerita ini TIDAK HANYA orang Samaria itu saja.

Jelas SI PEMILIK PENGINAPAN juga terlibat dalam drama KASIH ini.

la BERSEDIA melanjutkan MERAWAT orang yg sekarat itu hanya dengan DUA DINAR saja (satu dinar adalah upah pekerja sehari).

Sekalipun ia menerima JANJI bahwa orang Samaria itu akan MENGGANTI SELURUH BIAYA PERAWATAN, tapi tetap saja SIKAP PEMILIK PENGINAPAN ini PATUT DIACUNGI JEMPOL.

SEBAB, bisa saja ia MENOLAK dan TAKUT kalau-kalau orang Samaria itu TIDAK KEMBALI lagi, bukan?

PRINSIP HIDUP atau PRINSIP KERJA pemilik penginapan itu SANGAT BAGUS.

I. NYAWA LEBIH PENTING dari sekadar UANG. Yg penting, NYAWA TERTOLONG dulu, UANG dipikirkan BELAKANGAN.
Sungguh kontras, jika dibandingkan dengan beberapa rumah sakit yg MENOLAK MERAWAT pasien yg dalam kondisi KRITIS hanya karena BELUM ADA JAMINAN UANG PEMBAYARAN.
Dalam DUNIA KERJA, NILAI-NILAI KEMANUSIAAN seharusnya LEBIH PENTING daripada sekadar MATERI dan KEUNTUNGAN, bukan?

II. BELAJAR PERCAYA!
Pemilik penginapan ini BERANI MEMPERCAYAI JANJI orang Samaria itu.
Sebuah HUBUNGAN, termasuk HUBUNGAN KERJA tidak akan berjalan dengan baik jika TIDAK DIDASARI dengan SIKAP SALING PERCAYA.

PEKERJAAN kita bisa MEMULIAKAN TUHAN jika kita tidak hanya sekadar BEKERJA DEMI mendapatkan PROFIT atau KEUNTUNGAN semata.

Sebaliknya, kita lebih MENGUTAMAKAN KASIH dan nilai-nilai KEMANUSIAAN.

Sayangnya banyak PEKERJA maupun PEBISNIS yg justru ABAI tentang hal ini.

SEOLAH-OLAH ada PEMISAHAN antara PEKERJAAN dan hal-hal yg bersifat ROHANI.

Melalui RENUNGAN hari ini, BAIKLAH kita semua memiliki SUDUT PANDANG yg BENAR tentang KEHIDUPAN, tentang KASIH kepada sesama, dan tentang PEKERJAAN dalam PERSPEKTIF ILAHI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?