PROFESI MULIA, GAJI TAK SEBERAPA

PROFESI MULIA, GAJI TAK SEBERAPA

Pengkhotbah 3:16-22

Semua PROFESI itu sama-sama MULIA.

Walau demikian BAYARAN tiap profesi itu BEDA, bahkan bisa SANGAT JAUH.

GAJI GURU dibandingkan dengan GAJI BANKIR misalnya.

Atau GAJI PEKERJA SOSIAL seperti perawat dengan GAJI PENGACARA misalnya.

BUKANLAH guru, pekerja sosial, perawat, adalah PEKERJAAN yg SANGAT MULIA?

MENGAPA mereka DIBAYAR LEBIH SEDIKIT dari pengacara, yg bahkan PROFESI ini mendapat STIGMA KURANG BAIK di mata masyarakat?

Tak sedikit kemudian kita BERPIKIR bahwa dunia ini memang TIDAK ADIL.

SEBENARNYA yg TERJADI BUKANLAH SEPERTI itu.

Salah satu HUKUM EKONOMI yg perlu kita tahu adalah HUKUM PERMINTAAN dan PENAWARAN.

Jika PERMINTAAN BANYAK sementara KETERSEDIAAN SEDIKIT, maka otomatis HARGA akan NAIK, sebaliknya jika PERMINTAAN SEDIKIT sedangkan KETERSEDIAAN BANYAK maka otomatis HARGA akan TURUN.

Guru, perawat, tukang sampah, atau pekerja sosial, meski mereka melakukan PEKERJAAN yg BERMANFAAT dan MULIA bagi masyarakat, mereka akan SANGAT MUDAH DIGANTI karena ada ribuan atau bahkan jutaan orang BISA MELAKUKAN hal itu (KETERSEDIAAN BANYAK).

Sedangkan pengacara, dokter spesialis, bankir investasi, insinyur atom, ahli geologi, atau profesi

langka lainnya, akan mendapat BAYARAN MAHAL karena POSISI mereka SULIT TERGANTIKAN karena KETERSEDIAAN SANGAT SEDIKIT.

OTOMATIS banyak perusahaan akan SANGAT TERGANTUNG pada mereka, sebagai konsekuensinya perusahaan tersebut MEROGOH KOCEK LEBIH DALAM untuk MENGGAJI mereka.

BUKAN BERARTI profesi sebagai bankir LEBIH BAGUS daripada guru.

Semuanya kembali pada PANGGILAN kita masing-masing.

Jika kita TERPANGGIL untuk melakukan PEKERJAAN MULIA, TEKUNILAH hal itu sebab meski PENGHASILAN kita TIDAK BANYAK tapi kita mendapat KEPUASAN BATIN yg mungkin TIDAK DIDAPATKAN oleh PROFESI dengan bayaran LEBIH TINGGI (ay. 22).

Dengan PEMAHAMAN yg BENAR maka kita tahu bahwa seperti itulah PRINSIP EKONOMI BEKERJA.