DARIPADA MENYALAHKAN

 

DARIPADA MENYALAHKAN

Matius 7:3-5, Galatia 6:5

Tak ada anak yang TIDAK PERNAH JATUH saat BELAJAR NAIK SEPEDA.

Tidak ada atlet yang TIDAK PERNAH KALAH saat BERTANDING.

KEGAGALAN adalah bagian TAK TERPISAHKAN dari sebuah PROSES.

Namun, mengalami KEGAGALAN juga TIDAK PERNAH MENYENANGKAN.

Bagi beberapa orang, KEGAGALAN itu MEMALUKAN. 

Itu sebabnya, banyak orang ketika GAGAL bereaksi seperti MENYANGKAL atau menganggap itu karena KESALAHAN SI INI atau SI ITU, karena FAKTOR TERTENTU, dsb.

Anda bisa saja MENYALAHKAN:

- CUACA yang membuat ACARA Anda BERANTAKAN. 

- Pihak VENDOR yang ternyata TIDAK PROFESIONAL. 

- STAF Anda yang LALAI.

- MESIN yang tiba-tiba RUSAK.

- KLIEN yang TIDAK KOOPERATIF.

Namun, JANGAN BERHENTI di situ saja.

Jika memang hal-hal itu salah, maka KEWAJIBAN Anda sekarang adalah MENGUBAHNYA.

GANTI dengan VENDOR LAIN yang LEBIH PROFESIONAL.

GANTI STAF Anda dengan yang LEBIH BERTANGGUNG-JAWAB.

GANTI KLIEN Anda.

GANTI atau SIAPKAN MESIN Anda dengan LEBIH BAIK. 

GANTI STRATEGI Anda agar ACARA tetap BERJALAN LANCAR.

Bahkan jika perlu, GANTILAH BISNIS atau PEKERJAAN Anda.

Tentu saja itu semua TIDAK MUDAH.

Tapi, itu BUKAN MUSTAHIL.

Yang jelas, itu LEBIH BAIK daripada sekadar MENYALAHKAN SANA SINI hanya karena kita TIDAK MAU menjadi SATU-SATUNYA PIHAK yang DIPERSALAHKAN.

FIRMAN TUHAN-pun berulang kali MENASIHATKAN kita supaya MENGUJI, MENGEVALUASI, dan MENYELIDIKI DIRI KITA SENDIRI (Gal. 6:5, 2 Kor. 13:5, Mat. 7:3-5).

BUKAN MENYALAHKAN, tapi MENGEVALUASI .

BUKAN MENCARI SIAPA yang SALAH, tapi MENCARI BAGAIMANA seharusnya CARA yang BENAR.

Terus MENCARI SIAPA yang SALAH dalam sebuah KEGAGALAN, hanya akan MENGHABISKAN ENERGI.

Andaikan kita kemudian BERHASIL MENEMUKAN SIAPA yang SALAH, KEGAGALAN itu tetap akan menjadi KEGAGALAN.

Maka, ALANGKAH LEBIH BAIK jika kita PAKAI ENERGI untuk MENCARI SIAPA yang SALAH itu untuk MOVE ON dan MENGARAHKAN FOKUS kita kepada PEKERJAAN yang mesti DISELESAIKAN serta APA RENCANA dan STRATEGI BARU yang mesti DILAKUKAN.