NAIK SEPEDA

 

NAIK SEPEDA

Yohanes 7:24

Bagi yang BELUM BISA NAIK SEPEDA, sebagian mungkin akan mengatakan “MENGENDARAI SEPEDA itu SULIT”.

Itu WAJAR karena ia memang BELUM BISA.

Tapi, jika ia lalu MENGANGGAP dirinya TAK AKAN PERNAH BISA MENGENDARAI SEPEDA, padahal KONDISINYA NORMAL, itu PEMIKIRAN KELIRU.

BAGAIMANA jika ia ANGGAP ORANG yang bisa MENGENDARAI SEPEDA adalah ORANG yang LAHIR dengan BAKAT bisa BERSEPEDA?

Itu ANEH.

Sebab kita TAHU selama terus BERLATIH dan TERBIASA BERSEPEDA, kita pasti akan LANCAR melakukannya.

MEMIMPIN juga adalah KEMAMPUAN yang MAKIN SERING kita LAKUKAN akan membuat kita MAKIN LANCAR MELAKUKANNYA.

Tapi, banyak orang sering merasa MEMIMPIN adalah SKILL yang SULIT DIPELAJARI dan BUTUH BAKAT KHUSUS.

Padahal MASALAHNYA adalah mereka hanya BELUM MENCOBA atau KURANG BANYAK JAM TERBANGNYA. 

Tentu saja, ada ORANG yang BISA BERSEPEDA dan ada pula ORANG yang TERAMPIL BERSEPEDA.

ATLET SEPEDA adalah ORANG yang BUKAN HANYA BISA, tapi MAHIR dan TERAMPIL BERSEPEDA.

Demikian pula, ada PEMIMPIN yang TERAMPIL.

Dan kita akan bisa MEMBEDAKAN ini di MOMEN-MOMEN TERTENTU.

Di MOMEN TERTENTU, kita KAGUM dengan PEMIMPIN yang BERSIKAP dan membuat KEPUTUSAN yang TEPAT.

Di MOMEN LAIN, kita MENGECAM saat seorang PEMIMPIN GAGAL MELAKUKANNYA.

Demikian juga dalam MENILAI DIRI SENDIRI.

Sering kali kita hanya punya DUA PENILAIAN: HEBAT atau BURUK.

Kita merasa TERPURUK karena merasa BURUK, kita JUMAWA karena merasa HEBAT.

Kita TIDAK PUAS karena merasa TIDAK SEHEBAT ORANG LAIN, padahal itu hanya karena kita masih BELUM BANYAK PENGALAMAN atau masih BELUM CUKUP BANYAK BELAJAR.

Kita MENYERAH dan merasa TAK AKAN MAMPU MEMIMPIN atau MELAKUKAN SESUATU, dengan ALASAN itu BUKAN BAKAT kita.

Padahal KEMAMPUAN itu bisa DIPELAJARI dan DILATIH. 

Intinya JANGAN BURU-BURU MEREMEHKAN DIRI atau ORANG LAIN.

BAIK dan BURUK adalah MOMENTUM.

Tapi, KEBERHASILAN LEBIH DITENTUKAN oleh BAGAIMANA kita MENJALANI PROSES.

JANGAN MENILAI hanya dari APA yang TAMPAK DI SATU WAKTU saja, tapi NILAILAH dengan ADIL (Yoh. 7:24).