MASA MUDA
MASA MUDA
Pengkhotbah 11:9-12:8
MASA MUDA adalah MASA dimana KESEMPATAN MASIH TERBUKA, FISIK SANGAT PRIMA, WAKTU MASIH BANYAK, KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN MASIH TERBUKA.
Bahkan muncul SLOGAN seperti SUCCESS BEFORE 30, MENDAPATKAN 1 MILIAR PERTAMA SEBELUM USIA 30, atau harus MEMILIKI TABUNGAN 100 juta di USIA 25 tahun, dsb.
SLOGAN-SLOGAN itu tak lain adalah semacam TUNTUTAN untuk MEMANFAATKAN USIA MUDA dengan SEBAIK-BAIKNYA.
Memang MEMANFAATKAN MASA MUDA dengan SEBAIK-BAIKNYA adalah KEHARUSAN.
Pengkhotbah 11:9-10 berkata bahwa MASA MUDA adalah MASA KEBAHAGIAAN dan MASA MENGEJAR CITA-CITA.
Namun demikian, ada yang LEBIH PENTING, yakni di MASA MUDA kita tetap harus MENGINGAT SANG PENCIPTA KITA dan KE MANA kita akan PERGI SAAT MATI NANTI.
KENYATAANNYA, yang TERJADI sering kali justru SEBALIKNYA.
Banyak orang SAAT MUDA MELUPAKAN TUHAN karena SIBUK MENGEJAR IMPIAN dan AMBISINYA.
Mereka BUKAN TIDAK TAHU tentang KEKEKALAN.
Mereka TAHU tapi mereka BERPIKIR NANTI jika sudah meraih SUKSES, maka di USIA TUA baru mereka akan BERISTIRAHAT dan MENDEKATKAN DIRI kepada TUHAN.
Pasal 12 ayat 2-6 menggambarkan KONDISI seseorang SAAT TUA.
MASA TUA adalah MASA yang RAPUH, LEMAH, dan SEPI.
Jika SAAT MUDA dan PRODUKTIF kita hanya MENGEJAR AMBISI dan KESENANGAN PRIBADI belaka, MASA TUA akan menjadi MASA yang MENYEDIHKAN.
Itulah sebabnya, Pengkhotbah berkata, INGATLAH PENCIPTA-MU pada MASA MUDAMU.
Saat kita masih PRODUKTIF, sebelum kita memasuki MASA-MASA KEKUATAN kita MELEMAH dan HIDUP kita SURUT, INGATLAH SELALU akan DIA.
MENGINGAT TUHAN SEDARI MUDA menghindarkan kita dari HIDUP SIA-SIA.
Dengan MENGINGAT DIA, kita tak hanya peduli pada KEHIDUPAN DUNIA atau DIRI SENDIRI, melainkan kita MENYIAPKAN juga akan KEHIDUPAN di KEKEKALAN dan kita PEDULI pada SESAMA.
Itulah BEKAL yang SANGAT BERHARGA.
Dengan demikian, entah kita memasuki MASA TUA atau kita MENINGGALKAN DUNIA ini, maka kita SUDAH SELALU SIAP.
Komentar
Posting Komentar