BAHAGIA KARENA BERSYUKUR
BAHAGIA KARENA BERSYUKUR
Roma 12:1-8
Seekor burung gagak begitu KAGUM ketika bertemu dengan angsa. "Pastilah angsa ini HIDUP BAHAGIA. Badannya besar di antara unggas, bulunya putih bersih, SANGAT SEMPURNA,” katanya.
Angsa menjawab, "Dulu kupikir juga begitu. Sampai aku bertemu dengan beo yg mempunyai 2 WARNA BULU begitu INDAH. Aku pikir beo-lah yg paling SEMPURNA."
Gagak pergi menemui beo dan MEMUJINYA.
Beo berkata, “Ya, dulu aku BAHAGIA, tapi aku TIDAK ADA APA-APANYA dibanding
dengan merak. la punya begitu BANYAK WARNA BULU yg SANGAT INDAH.”
Gagak pun buru-buru MENEMUI Merak.
“Wah, benar kata beo, kamu memang benar-benar CANTIK sampai-sampai ribuan orang datang MELIHAT dan MEMUJIMU. Kamu adalah burung yg PALING BAHAGIA,” ujar gagak.
Merak menjawab lirih, “Dulu kupikir begitu. Tapi GARA-GARA KECANTIKANKU ini aku DIKURUNG. BAGAIMANA aku bisa BAHAGIA? Aku MERENUNG lama, ternyata cuma burung gagaklah yg bisa HIDUP dengan BEBAS. Andai saja aku gagak, aku pasti dengan BAHAGIA bisa terbang ke mana pun.”
KETIDAKMAMPUAN BERSYUKUR membuat seseorang kerap MEMBANDING-BANDINGKAN dengan kondisi orang lain yg dirasanya SEMPURNA dan LEBIH BAHAGIA.
Ketika ia MELIHAT orang lain LEBIH BAIK, LEBIH KAYA, LEBIH PINTAR, atau LEBIH CANTIK, maka la MENYIMPULKAN bahwa orang itu pasti BAHAGIA hidupnya.
Padahal sesungguhnya KEBAHAGIAAN HIDUP itu tidak bisa DINILAI dari segala KELEBIHAN yg dimilikinya.
KEBAHAGIAAN itu adalah masalah hati yg mampu MENSYUKURI HIDUP.
Rasul Paulus MENASIHATI supaya orang-orang percaya tidak memikirkan hal-hal yg
LEBIH TINGGI dari apa yg patut untuk DIPIKIRKAN.
TUHAN menciptakan manusia begitu SEMPURNA dan masing-masing dengan KELEBIHANNYA sesuai ukurannya.
KELEBIHAN dan KEKURANGAN semestinya dipandang secara POSITIF yaitu untuk saling MEMBANGUN dan MELENGKAPI.
Setiap orang itu diciptakan agar BERGUNA untuk sesamanya, karena itu SYUKURILAH kehidupan kita.
Komentar
Posting Komentar