GELAS-GELAS GAGAL



GELAS-GELAS GAGAL
Yeremia 18:1-10

Setelah PROSES PEMBUATAN gelas kaca dilakukan, gelas-gelas akan melalui PROSES PEMBAKARAN TERAKHIR untuk memastikan tidak ada bagian yg masih TAJAM.

Pihak produsen gelas tentu tidak mau kalau gelas yg diproduksi MELUKAI TANGAN atau MULUT dari pengguna gelas karena ada bagian yg MASIH TAJAM.

Sebelum DIKEMAS dalam kardus, bagian Quality Control (QC) akan memastikan gelas kaca yg akan dikemas sudah TIDAK ADA yg CACAT.

Jika masih ditemukan CACAT pada gelas, tanpa ragu GELAS-GELAS GAGAL produksi itu akan DIBUANG ke dalam sebuah wadah, yg nantinya akan DILEBUR lagi untuk menjadi GELAS yg BAIK.

Kisah tersebut mengingatkan kita akan TUKANG PERIUK dan BEJANA.

Dalam PROSES PEMBUATAN, tak jarang sang tukang periuk akan MELEBUR ULANG bejananya, supaya DIHASILKAN BEJANA TERBAIK.

PRINSIP TUHAN jelas: TUHAN tidak ingin umat Israel menjadi BEJANA yg BIASA-BIASA saja.

TUHAN menghendaki Israel menjadi BEJANA TERBAIK.

BEJANA yg INDAH dan LAYAK dipamerkan.

Dalam BEKERJA, mestinya kita MENELADANI PRINSIP TUHAN itu yaitu memastikan HASIL PEKERJAAN kita adalah yg TERBAIK.

Ada 2 alasan, yaitu demi KEPUASAN KONSUMEN dan demi NAMA BAIK dari
PERUSAHAAN kita.

2 hal itulah yg menjaga KELANGSUNGAN BISNIS kita.

Demi hal itu, kita bahkan harus BERSEDIA RUGI DEMI KEPUASAN KONSUMEN, DEMI MENJAGA NAMA BAIK PERUSAHAAN atau BRAND yg kita pasarkan.

Perusahaan smartphone terkemuka pernah MENARIK SEMUA PRODUKNYA yg ditengarai ada MASALAH di dalamnya.

BERAPA KERUGIANNYA?

MILYARAN rupiah!

PERSIS seperti TUKANG PERIUK yg tak segan-segan MERUGI karena MEREMUKKAN BEJANA yg KURANG BAIK demi MENGHASILKAN BEJANA TERBAIK.

“Lebih baik RUGI demi jaga NAMA BAIK, daripada dapat UNTUNG SESAAT dengan MENGORBANKAN NAMA BAIK itu.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR