SOLUSI, BUKAN PENJELASAN



SOLUSI, BUKAN PENJELASAN
2 Samuel 24:1-17

Ketika KESALAHAN kita MENYEBABKAN terjadi KERUGIAN bagi perusahaan, APA yg harus kita KATAKAN pada atasan?

Yg sering DILAKUKAN karyawan adalah berusaha membuat KRONOLOGI CERITA sedetail mungkin, menunjukkan apa yg TERJADI, siapa saja yg TERLIBAT, bagaimana KESALAHAN itu muncul, dst.

Kita berpikir, bos perlu TAHU apa yg TERJADI di LAPANGAN sehingga ia paham bahwa KESALAHAN itu BUKANNYA DISENGAJA, menunjukkan bahwa kita BERTANGGUNG JAWAB, atau kadang juga supaya kita tidak sepenuhnya DIPERSALAHKAN.

Namun nyatanya, bos Anda sudah tahu bahwa terjadi KESALAHAN dan KERUGIAN.

PENJELASAN dan KRONOLOGI Anda BUKANLAH hal yg PALING INGIN atasan DENGAR saat itu.

Apalagi jika Anda MENJELASKAN dengan BERLEBIHAN (yg sering terjadi karena Anda
sedang PANIK), bisa-bisa ia menganggap Anda hanya sedang mencari ALASAN dan PEMBENARAN.

Yg lebih menjadi perhatian adalah bahwa NYATANYA pekerjaan tersebut BELUM SELESAI, GAGAL, dan bisa MENGGANGGU pekerjaan lain yg berkaitan.

Itulah yg lebih atasan Anda PIKIRKAN sebenarnya.

Jadi, APA yg harus DILAKUKAN?

PENJELASAN tetap harus diberikan.

AKUI juga jika Anda SALAH.

Tapi PASTIKAN menyertai laporan itu dengan SOLUSI.

Itulah yg LEBIH DIBUTUHKAN atasan ketimbang PENJELASAN apalagi PEMBELAAN DIRI.

Meskipun Anda SALAH, tapi bisa menyarankan SOLUSI yg JITU akan membuat Anda dinilai sebagai pribadi yg BERTANGGUNG JAWAB dan MENGUASAI bidang kerja Anda.

Daud dan Saul pernah melakukan KESALAHAN, tapi Saul terus berusaha
MENJELASKAN agar TIDAK DIPERSALAHKAN, sedangkan Daud MENGAKU SALAH dan bahkan berkata, lebih
baik dihukum TUHAN daripada dihukum manusia.

Sebuah UCAPAN IMAN di tengah kesalahannya.

ALLAH pun LEBIH BERKENAN pada Daud.

Jadilah pekerja yg BERTANGGUNG JAWAB, yg tak hanya berani MENGAKU SALAH tapi juga bisa memberi SOLUSI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?