SADAR MENJALANI HARI



SADAR MENJALANI HARI
Kejadian 45

Kita sering TIDAK MENYADARI bahwa perbuatan MENUNDA saat ini, pada saatnya nanti akan membuat kita MENYESALI waktu-waktu yg telah DISIA-SIAKAN di masa lalu.

“Ternyata SANGAT MUDAH, MENGAPA saya tidak mengerjakannya LEBIH AWAL?”

PENYESALAN seperti ini biasanya terjadi berbarengan dengan KETAKUTAN yg timbul karena sesuatu yg mungkin akan ia ALAMI akibat TINDAKANNYA MENUNDA tadi:

“Aduh, WAKTUNYA tinggal sehari lagi, BAGAIMANA ini kalau tidak bisa SELESAI tepat waktu.
Bisa kena semprot atasan saya.”

Anehnya, meski kerap menimbulkan STRES seperti itu banyak orang tetap MEMILIH menjalani harinya TIDAK dengan KESADARAN, dan tetap MEMILIH MENUNDA.

Yusuf tidak melihat MASA LALUNYA (yg dilakukan kakak-kakaknya terhadapnya) dengan PENYESALAN.

Ia menganggapnya sebagai bagian dari RENCANA TUHAN yg INDAH baginya.

Ia menjalani harinya dengan PENUH KESADARAN.

la bisa saja MENOLAK kakak-kakaknya sebagai bentuk BALAS DENDAM, tapi la MEMILIH untuk MENGAMPUNI.

la SADAR bahwa TINDAKAN salah yg dilakukannya hari itu (andai la memilih tidak mengampuni), hanya akan mendatangkan PENYESALAN di kemudian hari.

James Thurber, kartunis Amerika, pernah berkata: “JANGAN melihat MASA LAMPAU dengan PENYESALAN. JANGAN pula lihat MASA DEPANMU dengan KETAKUTAN, tetapi lihatlah sekitarmu dengan penuh KESADARAN.”

Sudah tidak ada gunanya MENYESALI MASA LALU.

Tidak akan ada gunanya juga MENGHADAPI MASA DEPAN dengan KETAKUTAN.

Yg TERBAIK yg bisa kita lakukan adalah MENJALANI hari lepas hari dengan penuh KESADARAN.

MENYADARI bahwa APA yg kita pilih untuk LAKUKAN HARI INI bisa jadi PENYESALAN di KEMUDIAN HARI, dan MENYADARI bahwa APA yg kita PILIH untuk LAKUKAN HARI INI sedikit banyak akan MENENTUKAN APA yg akan TERJADI di MASA DEPAN.

Kita tidak perlu lagi MENYESALI MASA LALU dan TAKUT akan MASA DEPAN andai kata kita BIJAK menjalani hari-hari kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?