SUMURNYA ATAU AIRNYA?

SUMURNYA ATAU AIRNYA?
2 Timotius 3:16-17

Seorang petani MEMBELI sebuah SUMUR dari orang kaya.

Tapi ketika petani tersebut hendak MENIMBA airnya, orang kaya tersebut MELARANGNYA: “Hei, jangan ambil airnya.”

“MENGAPA?” tanya si petani.

“Yg kamu BELI kan SUMURNYA, BUKAN AIRNYA. AIR itu tetap MILIKKU. Kalau kamu mau MENGAMBILNYA, kamu harus MEMBAYAR lagi untuk setiap embernya,” jawab orang kaya itu arogan.

Merasa percuma jika PERDEBATAN diteruskan, si petani tidak menjawabnya dan memilih MEMBAWA MASALAH ini kepada orang bijak.

Orang bijak, kemudian berkata kepada orang kaya: “Jika Anda cuma MENJUAL SUMURNYA, dan TIDAK TERMASUK AIRNYA, maka Anda sebenarnya juga TIDAK PUNYA HAK MENYIMPAN AIR milik Anda itu di SUMUR yg sudah menjadi MILIK petani.
Silakan BAYAR SEWA tempat menyimpan air kepada si petani.
Kalau Anda TIDAK MAU BAYAR SEWA, maka silakan Anda AMBIL SEMUA AIR yg ada di SUMUR itu.”

Kita mungkin MENGECAM tindakan orang kaya dalam ilustrasi di atas, tapi tahukah bahwa TANPA SADAR kita mungkin juga MELAKUKAN apa yg orang kaya tadi LAKUKAN ketika MENJUAL sebuah PRODUK?

Sama seperti orang kaya itu, yg kita “JUAL” CUMA SUMURNYA, BUKAN AIRNYA.

Atau dengan kata lain, ketika MENJUAL sesuatu, yg kita JUAL HANYALAH BUNGKUSNYA (atau sering kali fiturnya), BUKAN MANFAATNYA (atau airnya).

Jika Anda sedang mencari BUKU PANDUAN supaya bisa LANGSING, kira-kira MANA yg Anda BELI?

Buku A yg bagian belakangnya bertuliskan “DILENGKAPI dengan ILUSTRASI BERWARNA dan DAFTAR MAKANAN yg harus DIJAUHI selama diet" atau buku B yg bertuliskan “TEMUKAN RAHASIA MENGHILANGKAN LEMAK PERUT dalam 10 hari dan IKUTI LANGKAH MENURUNKAN BERAT BADAN sampai 10 kg dalam sebulan"?

Normalnya, kita akan LEBIH TERTARIK untuk MEMBELI BUKU B.

Sesungguhnya, yg petani inginkan BUKANLAH SUMURNYA, tapi AIRNYA.

Sama halnya, yg pembeli INGINKAN sesungguhnya BUKANLAH PRODUK Anda, tapi MANFAAT apa yg produk Anda dapat BERIKAN untuknya.