ANEH, CANGGUNG, SULIT
ANEH, CANGGUNG, SULIT
lbrani 11
Bagi banyak orang, BERBICARA DI DEPAN para bos, pejabat tinggi, atau di depan umum itu terasa ANEH, CANGGUNG, dan SULIT.
MENGAJUKAN DIRI untuk menjadi ketua dalam sebuah proyek sementara banyak orang yg LEBIH BERPENGALAMAN dan SENIOR tidak mengajukan diri, itu ANEH, CANGGUNG, dan SULIT.
MENYANGGAH atau BERARGUMEN dengan atasan atau orang yg lebih senior atau orang yg punya reputasi mentereng karena kita tahu bahwa mereka KELIRU dalam satu hal.
Itu ANEH, CANGGUNG, SULIT.
MENEGUR bawahan yg sikapnya membawa atmosfer negatif di tempat kerja, MENGINGATKAN rekan yg terus memakai waktu kerja untuk main Facebook atau membuka Youtube yg tak ada kaitan dengan pekerjaan.
Itu akan terasa ANEH, CANGGUNG, SULIT.
MENGEMUKAKAN USUL yg relevan dengan kondisi terkini tapi juga akan MENGUBAH KEBIASAAN yg sudah sangat lama dilakukan, itu akan terasa ANEH, CANGGUNG, dan SULIT.
Karena ANEH, CANGGUNG, dan SULIT, maka kebanyakan orang memilih TIDAK MELAKUKANNYA.
MENGAPA bisa begitu ?
Karena itu membuat kita harus “BERKONFRONTASI” atau ada di pihak BERSEBERANGAN dengan orang lain?
Karena itu berpotensi membuat kita DIMUSUHI atau DIANGGAP INI ITU?
Namun, SADARKAH Anda bahwa sesungguhnya rasa ANEH, CANGGUNG, dan SULIT adalah sebuah FASE yg akan selalu DILALUI mereka yg hendak menuju KEMAJUAN?
Rasa ANEH, CANGGUNG, dan SULIT adalah yg sering MEMBATASI dan MENGHALANGI kita kepada PENCAPAIAN yg LUAR BIASA.
SIAPA yg tidak merasa SULIT disuruh pergi ke satu negeri yg TIDAK DIKETAHUI seperti Abraham?
SIAPA yg TIDAK CANGGUNG MELAWAN raja kerajaan besar seperti Firaun?
SIAPA yg tak merasa ANEH, menyerang musuh tapi malah disuruh hanya DIAM MENGELILINGI TEMBOK kota mereka?
Namun, rasa CANGGUNG, ANEH, dan SULIT itu adalah sesuatu yg harus BERANI kita TAKLUKKAN jika ingin mencapai KEMAJUAN.
MARI BELAJAR MEMPRAKTIKKANNYA.
Komentar
Posting Komentar