SEJARAH YANG TAK DICERITAKAN

SEJARAH YANG TAK DICERITAKAN
Hakim-hakim 2:6-23

Dalam bukunya “MENJAGA API”, Agung Adiprasetyo (CEO Kompas Gramedia) menulis, “JALAN SETAPAK memang harus selalu DILEWATI. Ketika lama TAK DILEWATI, rumput tumbuh tinggi MENUTUPI JALAN SETAPAK itu, dan setelah sekian tahun TAK TERLEWATI JALAN SETAPAK itu TAK TAMPAK LAGI, akan hilang TERTUTUP ILALANG.”

Ini berbicara soal DASAR atau PONDASI yg dulu telah diletakkan oleh pendahulu kita yg harusnya TETAP DIJAGA, DIRAWAT, dan DIHIDUPI.

Dalam kehidupan BERBANGSA dan BERNEGARA, prinsip tersebut BERLAKU MUTUAL.

Itu sebabnya meski ZAMAN telah BERUBAH, tetap saja PANCASILA menjadi DASAR NEGARA INDONESIA dan UUD 45 digunakan menjadi HUKUM DASAR INDONESIA.

VISI MISI yg diletakkan oleh para bapak bangsa harus menjadi KOMPAS dan DIHIDUPI oleh generasi sekarang ini.

Ketika Yosua MATI dan DIGANTIKAN oleh generasi-generasi yg ada di bawahnya.

Bangsa Israel mulai KOMPROMI dengan berbagai DOSA dan TERLIBAT dengan PENYEMBAHAN kepada allah-allah asing.

MENGAPA hal itu bisa TERJADI?

Sejarah tentang PERBUATAN-PERBUATAN ALLAH yg BESAR yg terjadi pada nenek moyang Israel TIDAK DICERITAKAN kepada GENERASI SESUDAHNYA (ay. 10).

Akibatnya, mereka BERTUMBUH TANPA MENGENAL ALLAH ISRAEL.

Karena “JALAN SETAPAK” itu tak lagi dilewati, TUMBUHLAH ILALANG yg MENUTUPI JALAN itu.

MENGAPA generasi II atau III TIDAK BISA melanjutkan BISNIS yg sudah DIRINTIS dan DIBESARKAN oleh orang tuanya?

Di sini ada RANTAI yg TERPUTUS.

Orang tua TIDAK MENGENALKAN bisnisnya secara DETAIL kepada anak-anaknya.

Bahkan, cenderung MEMANJAKANNYA dan TIDAK MEMPERSIAPKAN menjadi PEMIMPIN BISNIS yg akan menggantikannya.

Karena tidak pernah MEMBAWA anak melalui JALAN SETAPAK yg pernah dia RINTIS, akhirnya JALAN SETAPAK itu TERTUTUP ILALANG.

Sang anak TIDAK TAHU JALAN yg BENAR dalam MEMIMPIN BISNIS.

Akhirnya, TERSESAT bahkan BANGKRUT!

MENYEDIHKAN, bukan?