JANGAN BANYAK ALASAN
JANGAN BANYAK ALASAN
Amsal 26:13-16
Semakin BANYAK ALASAN yg kita miliki, semakin SEDIKIT PELUANG kita untuk SUKSES.
ALASAN membuat kita MENUTUP DIRI terhadap segala KEMUNGKINAN.
Padahal KESUKSESAN kerap tercipta dari KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN itu.
ALASAN membuat kita MENUNGGU SITUASI SEMPURNA, baru kita MELANGKAH MAJU.
Padahal TIDAK PERNAH ADA SITUASI yg SEMPURNA, itu sebabnya orang yg suka MENCARI ALASAN hanya akan MENUNGGU, MENUNGGU, dan MENUNGGU.
Jika hanya MENUNGGU dan TIDAK MELAKUKAN APA-APA, akankah terjadi PERUBAHAN atau TEROBOSAN?
TAWARAN INVESTASI KECIL DITOLAK, ALASANNYA hasilnya sedikit.
Ketika diberi sebuah PELUANG INVESTASI BESAR, ALASANNYA tidak punya uang.
Ketika diberi tahu untuk mencoba HAL yg BARU, ALASANNYA tidak punya pengalaman.
Ketika DIAJARI secara CUMA-CUMA agar punya pengalaman, malah BERPIKIR kalau ini PASTI ADA UDANG di BALIK BATU.
Ketika DIAJAK BISNIS MODEL KONVENSIONAL, ALASANNYA itu sudah ketinggalan zaman.
Ketika DIAJAK BISNIS MODEL BARU, ALASANNYA masyarakat belum siap.
Ketika DIAJAK terjun dalam BISNIS yg SEDANG TREN, ALASANNYA sudah terlalu banyak pemain.
Ketika DIAJAK terjun dalam BISNIS yg BELUM ADA PESAING, ALASANNYA bisnis itu tidak prospek karena tidak ada orang yang melirik.
Sungguh REPOT kalau harus BERHADAPAN dengan orang yg TERLALU BANYAK ALASAN seperti itu.
Menurut kitab Amsal, orang yg BANYAK ALASAN adalah PEMALAS! (ay. 13).
ALASAN yg terlalu MENGADA-ADA.
PEMALAS menganggap dirinya LEBIH PINTAR daripada orang bijaksana (ay. 16).
Memang KEBANYAKAN PEMALAS itu PINTAR.
PINTAR MEMBUAT ALASAN, maksudnya.
Dari renungan ini kita mestinya SADAR akan BAHAYA MENCARI-CARI ALASAN.
Membuat kita MENUNGGU, TIDAK MELAKUKAN APA-APA, dan akhirnya menjadikan kita sebagai PEMALAS.
Jika kita sudah menjadi PEMALAS, semakin SULIT bagi kita untuk menjadi ORANG BERHASIL.
“Selalu ada ALASAN bagi PEMALAS untuk menutupi KEMALASANNYA.”
Komentar
Posting Komentar