DISIPLIN ATAU MENYESAL
DISIPLIN ATAU MENYESAL
1 Korintus 9:24-27
Jim Rohn, pengusaha sekaligus pembicara seminar TERKENAL pernah berkata, "We must all SUFFER from ONE of TWO PAINS: THE PAIN of DISCIPLINE or THE PAIN of REGRET. THE DIFFERENCE is DISCIPLINE weighs OUNCES while REGRET weighs TONS."
Kita semua akan MENDERITA dari salah SATU di antara DUA PENDERITAAN ini: MENDERITA karena DISIPLIN atau MENDERITA karena PENYESALAN. BEDANYA adalah BOBOT PENDERITAAN DISIPLIN itu ONS, sedangkan BOBOT PENDERITAAN karena PENYESALAN itu TON!
MANA yg akan Anda PILIH?
Secara TEORI, kita akan MEMILIH untuk DISIPLIN daripada mengalami PENYESALAN.
Namun pada KENYATAANNYA, DISIPLIN adalah PILIHAN yg kerap DIJAUHI.
ALASANNYA:
- DISIPLIN itu BERAT.
- DISIPLIN itu MENYAKITKAN.
- DISIPLIN itu MEMBOSANKAN.
- DISIPLIN itu MEMBUAT IRI, kita BANGUN PAGI-PAGI untuk BERLATIH sementara orang lain masih MENIKMATI TIDUR dengan selimut hangatnya.
Begitu kita MENGABAIKAN DISIPLIN, HASILNYA selalu PENYESALAN.
Padahal PENYESALAN itu selalu DATANG TERLAMBAT.
Bahkan, kadang kala TIDAK ADA KESEMPATAN lagi untuk MEMPERBAIKI apa yg telah kita LEWATKAN.
Jika ingin meraih KEBERHASILAN, kita harus MELAKUKANNYA dengan DISIPLIN.
Bahkan, dalam PERLOMBAAN IMAN kita juga harus DISIPLIN.
Paulus begitu menekankan KEDISIPLINAN secara ROHANI kepada dirinya dan kepada jemaat yg dilayaninya.
la MELATIH DIRINYA secara LUAR BIASA supaya ia memperoleh MAHKOTA KEMENANGAN.
jika tidak, ALANGKAH TRAGIS, karena akhirnya ia sendiri DITOLAK (ay. 27).
DISIPLIN itu memang TIDAK MENYENANGKAN.
Namun PERCAYALAH bahwa kita akan SANGAT BERSYUKUR di kelak kemudian hari ketika KEDISIPLINAN yg selama ini kita LAKUKAN ternyata MEMBERIKAN HASIL yg SEBANDING.
Seorang atlet akan LUPA RASANYA SAKIT saat DIDISIPLIN dalam latihan ketika ia mengangkat TROFI KEMENANGAN, BUKAN?
Sebaliknya ia akan MENYESAL LUAR BIASA ketika TIDAK MENDAPAT KEMENANGAN hanya karena KURANG DISIPLIN dalam mempersiapkan pertandingannya.
Komentar
Posting Komentar