HIDUP DI BAWAH MATAHARI

 

HIDUP DI BAWAH MATAHARI

Pengkhotbah 1:12-18

PESIMIS adalah bagian PEMIKIRAN yg NEGATIF.

Orang yg dihinggapi PESIMISME pun biasanya akan MEMANDANG RENDAH OPTIMISME orang lain, "Ah, BUAT APA BERHARAP! Semua akhirnya akan SAMA SAJA." 

Jika Anda memiliki teman atau anggota keluarga yg MEMILIKI PEMIKIRAN seperti ini, Anda pasti mengerti SULITNYA MEYAKINKAN dia untuk MENINGGALKAN POLA PIKIRNYA itu. 

APAPUN ALASAN yg Anda UTARAKAN untuk menimbulkan OPTIMISME, ia akan selalu MENEMUKAN CELAH, SEKECIL APAPUN untuk MENYUNTIKKAN RASA PESIMIS kembali.

Lama-lama mungkin Anda pun akan IKUT jadi PESIMIS dibuatnya.

Sekilas kitab Pengkhotbah TAMPAK DIPENUHI oleh berbagai penilaian PESIMIS.

Tapi, sesungguhnya justru kitab ini MENCERMINKAN SITUASI batin orang-orang yg telah mengalami JATUH BANGUN dalam HIDUP. 

Melalui kata-kata Pengkhotbah mereka seolah melihat KENYATAAN HIDUP mereka sendiri.

Menurut Salomo semua itu SIA-SIA, setelah ia MELIHAT, MENGALAMI, MENGANALISA, kemudian BERHENTI MENGEJAR HAL-HAL yg pernah menjadi PENTING dalam HIDUPNYA, termasuk HIKMAT.

Lantas jika demikian UNTUK APA kita HIDUP?

KEHIDUPAN DI BAWAH MATAHARI memang penuh KETIDAKADILAN, tapi BUKAN ALLAH PENYEBABNYA.

Pengkhotbah pada akhirnya MENEMUKAN bahwa satu hal yg mampu MENGATASI segala PENGALAMAN dan PANDANGAN NEGATIF kita adalah HATI yg TAKUT akan ALLAH (Pkh 10:13).

Inilah yg TERPENTING untuk DIMILIKI.

Di dunia yg makin SURAM, MENAKUTKAN, dan MENYESAKKAN untuk DIJALANI, HATI yg TAKUT akan ALLAH dan BERIMAN kepada-NYA adalah yg akan MENGUATKAN kita, yg membuat HIDUP TIDAK LAGI TAMPAK SIA-SIA.

PERCAYALAH bahwa KASIH dan KEADILAN ALLAH MENGATASI segala PENDERITAAN dan KETIDAKADILAN yg terjadi di dunia.

Meski hari ini seolah SIA-SIA, tapi PERCAYALAH bahwa segala hal BAIK yg kita LAKUKAN di HIDUP ini akan ada GANJARANNYA.

Selama ALLAH ADA, HARAPAN ADA.

Itulah yg membuat HIDUP Anda BERMAKNA. 

Karena dunia ini FANA tapi ALLAH ADA SELAMA-LAMANYA.