RENDAH HATI = KEMAJUAN



RENDAH HATI = KEMAJUAN
Amsal 18:10-12

Jim Collins dalam bukunya GOOD To GREAT mengadakan PENELITIAN selama 5 tahun terhadap beberapa perusahaan.

Didapati bahwa PERUSAHAAN-PERUSAHAAN tersebut mengalami TEROBOSAN dan PERTUMBUHAN terus menerus selama bertahun-tahun karena PIMPINAN mereka adalah orang yg RENDAH HATI dan TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI.

Mereka BEKERJA EKSTRA tanpa mempedulikan orang lain memberikan PUJIAN atau TIDAK.

Tentunya ini sebuah FENOMENA yg MENARIK, kolerasi antara RENDAH HATI dan BEKERJA TANPA MENUNTUT DIPUJI ternyata berdampak pada KEMAJUAN PERUSAHAAN.

Sikap RENDAH HATI membuat kita BEKERJA dengan TULUS.

Hal ini membuat kita mengerti bahwa TUJUAN BEKERJA adalah MENYELESAIKAN TANGGUNG JAWAB, bukan untuk mendapatkan PUJIAN atau KEMASHYURAN.

Banyak orang yg BEKERJA EKSTRA namun dengan tujuan MENINGKATKAN CITRA DIRI atau untuk mendapat PUJIAN belaka.

Ketika KERJA KERAS mereka TIDAK DIPERHATIKAN, ia pun MARAH.

Di sini, baru terlihat MOTIVASI ASLINYA.

Kita dapat meneladani KERENDAHHATIAN TUHAN kita, YESUS KRISTUS.

la MENGAMBIL RUPA seorang hamba.

YESUS bahkan tak peduli kalaupun DIA DIRENDAHKAN dan DIHINA sedemikian rupa, sebab yg jadi TUJUAN UTAMA-NYA adalah MENYELESAIKAN MISI BAPA-NYA.

Ketika Iblis MENGGODA dengan KEMASYHURAN,

YESUS TAK MEMPEDULIKANNYA.

Sikap berfokus pada KINERJA seperti ini pula yg membuat KARIER seseorang atau sebuah perusahaan MAJU.

Sebaliknya, mengejar PUJIAN yg SIA-SIA justru membuat KINERJA TAK BISA MAKSIMAL, sebab yg menjadi FOKUS BUKAN HASIL, tetapi APRESIASI orang lain.

SELESAIKAN TANGGUNG JAWAB kita dengan TULUS, ENTAH ada yg memberi APRESIASI atau TIDAK.

Pada akhirnya, kita juga yg menerima KEUNTUNGAN; kita LEBIH FOKUS pada PEKERJAAN, TIDAK TERGANGGU dengan hal hal TAK PENTING, HASIL KERJA pun LEBIH SEMPURNA.

ANGGAPLAH PUJIAN sebagai BONUS yg MEMOTIVASI, tetapi BUKAN TUJUAN UTAMA.

TUJUAN UTAMA kita seharusnya adalah untuk MEMBERI yg TERBAIK bagi sesama dan MEMULIAKAN TUHAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?