BUKAN BALAPAN
BUKAN BALAPAN
1 Samuel 18:6-30
Ketika saya mengendarai MOBIL dan kemudian saya menyalip sebuah MOBIL SUV yang berjalan LAMBAT.
Tapi, tak lama kemudian, MOBIL yang awalnya LAMBAT itu tiba-tiba MENGINJAK GAS, balik menyalip saya.
Beberapa kilometer kemudian, saya BERTEMU MOBIL itu.
Karena KECEPATANNYA kembali LAMBAT, saya MENYALIPNYA lagi dan KEJADIAN SAMA TERULANG lagi.
KEJADIAN seperti itu mungkin SERING kita lihat.
Bahkan bisa terjadi KECELAKAAN dan PERKELAHIAN karena pengendara yang TAK SUKA DISALIP pengendara lain.
Entah kenapa mereka tiba-tiba merasa JALAN RAYA itu ibarat SIRKUIT BALAP.
Padahal, TUJUAN saat kita berangkat adalah agar BISA TIBA di SATU TEMPAT, titik.
BUKAN untuk BISA MENDAHULUI semua KENDARAAN LAIN di JALAN.
Ini juga bisa terjadi di banyak TEMPAT dan SITUASI.
Kita sudah SEKIAN TAHUN MEMBUKA USAHA dan hingga kini tetap BERJALAN BAIK, BISA MELEWATI PANDEMI, dll.
Tapi saat MELIHAT USAHA ORANG LAIN memiliki KEMAJUAN yang jauh melebihi usaha kita, tiba-tiba kita TAK BAHAGIA, bahkan merasa perusahaan kita GAGAL.
Kita punya KELUARGA yang BAIK-BAIK saja.
Namun, MENDENGAR cerita rekan kita betapa ROMANTIS PASANGAN mereka, betapa BERPRESTASI ANAK-ANAK mereka, betapa PERHATIAN MERTUA mereka, kita lalu MERASA KELUARGA kita TIDAK LAGI BAIK-BAIK SAJA, bahkan KURANG INI dan ITU.
Sebenarnya REPUTASI Saul tetap BAIK di mata rakyat Israel (tetap disebut MENGALAHKAN BERIBU-RIBU MUSUH).
Tapi, memang saat itu muncul RISING STAR yaitu Daud.
Karena NYANYIAN para wanita yang menyebut Saul MENGALAHKAN BERIBU-RIBU tapi Daud BERLAKSA-LAKSA, Saul pun TAK BAHAGIA.
HIDUPNYA jadi dipenuhi IRI dan BENCI, BUKANNYA memikirkan CARA MEMAJUKAN KERAJAAN dan MENYEJAHTERAHKAN rakyat.
WASPADALAH saat PERASAAN macam ini menghinggapi kita.
MEMBANDINGKAN-BANDINGKAN dan RASA IRI akan selalu berujung pada KETIDAKBAHAGIAAN.
Daripada menganggap semua hal di HIDUP ini sebagai BALAPAN, FOKUSLAH pada APA yang Anda KERJAKAN dan TUJUAN Anda sendiri.
HARGAI PROSES yang sedang Anda JALANI dan SYUKURI itu.
Komentar
Posting Komentar