DITIPU

 

DITIPU

2 Korintus 10:12-18

Di grup Whatsapp, seseorang membagikan "BERITA" yang SANGAT MENGEJUTKAN.

Namun, kita TAHU itu HOAX.

Sebuah VIDEO di MEDSOS menunjukkan seseorang mengalami KEJADIAN ANEH.

Kita TAHU itu hanya SETTINGAN.

TELEPON dari nomor tak dikenal mengabarkan bahwa kita mendapat HADIAH JUTAAN RUPIAH.

Kita segera MENUTUP TELEPON karena TAHU itu PENIPUAN.

Tentu masih banyak orang bisa TERTIPU hal-hal seperti di atas.

Tapi, kita merasa DIRI KITA TAK TERMASUK di sana. 

Kita CUKUP WASPADA dengan PROFESI TERTENTU atau orang dengan GAYA dan CIRI-CIRI TERTENTU.

Kita HAFAL POLA atau CIRI BERITA dan TAYANGAN HOAX atau SETTINGAN.

Kita biasa MENGECEK SEMUA INFORMASI lebih dulu sebelum membagikan.

Namun, TAHUKAH Anda ada satu lagi SOSOK yang bisa bahkan SERING MENIPU diri Anda?

BERAPA sering kita merasa:

- BAYANGAN kita di CERMIN LEBIH RUPAWAN daripada GAMBAR kita saat DIFOTO orang lain?

- HASIL KERJA kita sudah SANGAT BAGUS, tapi orang menganggapnya BIASA bahkan menemukan BANYAK KEKURANGANNYA?

Kita merasa LEBIH CERDAS, LEBIH MAMPU, LEBIH BERANI, LEBIH LUCU, LEBIH MENARIK, LEBIH BAIK HATI dari yang orang kira.

Mereka hanya BELUM TAHU, begitu pikir kita.

Ya, BISA JADI kita BENAR.

Tapi, BISA JADI kita sudah "MENIPU" DIRI SENDIRI.

BUKAN BERARTI PENDAPAT orang lain PASTI BENAR dan PENDAPAT kita PASTI SALAH.

TIDAK.

Tapi, jika kita selalu merasa PENDAPAT ORANG LAIN TAK MUNGKIN LEBIH BENAR dari PENDAPAT kita, itulah MASALAHNYA.

Itu artinya kita DITIPU DIRI SENDIRI.

Kita selalu merasa BENAR.

PADAHAL kita tinggal MELIHAT APAKAH PENDAPAT kita TERBUKTI?

APAKAH CARA kita LEBIH EFEKTIF?

Paulus, rasul dan guru dengan KARUNIA dan PELAYANAN LUAR BIASA pun MENOLAK MENGUKUR hanya dari STANDARNYA SENDIRI.

Sebaliknya, UKURAN KEBERHASILAN adalah dari APAKAH NAMA TUHAN makin DIKENAL dan DIMULIAKAN (ay. 15-17).

JANGAN sampai kita TERTIPU oleh DIRI SENDIRI.

BELAJARLAH MENDENGARKAN ORANG LAIN.

BIARLAH HASIL KERJA yang BICARA, BUKAN DIRI KITA.