MENCINTAI YANG KITA LAKUKAN
MENCINTAI YANG KITA LAKUKAN
Yohanes 21:15-19
Anda akan SUKA melakukan APA yang Anda CINTAI.
Sebaliknya, Anda BELUM TENTU MENCINTAI APA yang Anda LAKUKAN.
Sekilas dua kalimat tersebut SAMA, namun sesungguhnya ada PERBEDAAN yang MENDASAR diantaranya.
MELAKUKAN APA yang kita CINTAI tentu BUKAN hal yang SUKAR.
Anda PECINTA OTOMOTIF, tanpa disuruh pun Anda akan menghabiskan BANYAK WAKTU untuk MEMBERSIHKAN, MERAWAT, dan MELAKUKAN BANYAK HAL dengan MOTOR atau MOBIL Anda.
Anda yang HOBİ MASAK, tanpa suami minta pun, Anda akan MENGOLAH BERBAGAI MASAKAN setiap hari.
Yang jadi PR bagi kita adalah BAGAIMANA kita MENCINTAI APA yang kita LAKUKAN.
Itu BUKAN hal yang MUDAH.
Misalnya Anda termasuk orang yang INTROVERT atau TERTUTUP.
Anda PALING MALAS kalau harus BERTEMU dengan BANYAK ORANG.
Namun TUNTUTAN PEKERJAAN mengharuskan Anda untuk BERINTERAKSI dengan BANYAK ORANG, maka tidak ada PILIHAN LAIN kecuali Anda BELAJAR MENCINTAI APA yang Anda LAKUKAN.
Dengan demikian kita jadi ORANG yang FLEKSIBEL.
Tidak melulu hanya MENGERJAKAN APA yang kita SUKA SAJA, tapi juga BELAJAR MENCINTAI SEMUA HAL yang memang harus kita KERJAKAN.
Jika memang bisa MEMILIH PEKERJAAN, PILIHLAH PEKERJAAN yang menjadi MINAT atau KESUKAAN Anda.
Namun, BUKANKAH kita harus menghadapi KENYATAAN yang mana kadang kala kita "DIPAKSA" untuk MELAKUKAN PEKERJAAN yang BEDA JAUH dengan MINAT kita?
BAGAIMANA jika TIDAK ADA PILIHAN PEKERJAAN LAIN?
APAKAH kita membiarkan DAPUR TIDAK MENGEPUL hanya karena kita TIDAK SUKA dengan PEKERJAAN itu?
Di sinilah akan terlihat APAKAH kita sudah DEWASA atau BELUM.
ORANG yang BELUM DEWASA hanya akan MELAKUKAN APA yang ia SUKA SAJA, tapi ORANG yang SUDAH DEWASA akan mengedepankan TANGGUNG JAWAB (baca ay.18).
Komentar
Posting Komentar