KESAN

 

KESAN

Yakobus 2:1-9

Kita tahu KESAN PERTAMA itu PENTING.

Jika kita hendak MELAKUKAN SESUATU untuk PERTAMA KALI, misalnya:

- BERTEMU KLIEN PENTING PERTAMA KALI.

- HARI PERTAMA MASUK KERJA.

- MENAWARKAN PRODUK yang BARU DIRILIS.

- BERTEMU ORANG TUA PACAR PERTAMA KALI.

Kita akan BERSIAP sedemikian rupa agar bisa MEMBERI KESAN POSITIF di mata mereka.

Dalam melakukannya, kita LEBIH FOKUS pada APA yang TERJADI di MENIT-MENIT PERTAMA.

Kita SIAPKAN PERTANYAAN untuk MEMBUKA OBROLAN, kita MELATIH CARA MENYAPA, APA yang HARUS DIUCAPKAN atau DITANYAKAN, dst.

Seseorang MENYEWA JASA untuk MEMPERBAIKI ATAP RUMAHNYA.

Di AWAL, ia GEMBIRA karena jasa itu memberi RESPONS BAIK dan SAAT DICERITAKAN KELUHANNYA.

Para pekerja juga TIBA TEPAT WAKTU dan PENAMPILANNYA MEYAKINKAN.

Sayang, SAAT PARA PEKERJA PULANG dan ia MENGECEK HASIL KERJA mereka, ia KECEWA.

BUKAN karena ATAP itu masih BOCOR, tapi karena RUMAHNYA jadi KOTOR dan BERANTAKAN.

Para pekerja itu PERGI begitu saja TANPA MERAPIKAN.

MANA yang akan LEBIH ia INGAT akan JASA PERBAIKAN itu?

KESAN TERAKHIR inilah yang LEBIH MEMBEKAS.

CERITA ini menunjukkan bahwa KESAN PERTAMA TIDAK HANYA tentang APA yang TERJADI di AWAL PERTEMUAN, tapi juga yang TERJADI di AKHIR PERTEMUAN.

Ini harus kita INGAT!

UCAPAN TERIMA KASIH, SENYUM dan SAPAAN RAMAH, FREE MINUMAN, PARKIR GRATIS, BALON untuk ANAK kita sebelum keluar dari toko, itu SEMUA hanya HAL SEPELE.

Tapi, itu bisa MEMBEKAS di BENAK KONSUMEN. 

Inilah TOTALITAS yang harus kita LAKUKAN.

Dengan TULUS MELAKUKAN yang TERBAIK dari AWAL sampai AKHIR (Kol. 3:23).

SIKAP seperti ini juga TIDAK HANYA BERLAKU untuk KONSUMEN yang melakukan TRANSAKSI, tapi JUGA yang BELUM.

Sebab jikapun mereka BELUM MEMBELI, BUKAN MUSTAHIL PELAYANAN Anda membuat mereka KEMBALI di LAIN WAKTU atau MEREKOMENDASIKAN ANDA ke ORANG LAIN.

Maka dalam MELAYANI PELANGGAN, MARI BERIKAN KESAN yang TERBAIK secara TOTAL dan TANPA PANDANG BULU.