TIDAK NYAMBUNG?

 

TIDAK NYAMBUNG?

Yakobus 1:19-20

Dalam BERKOMUNIKASI dengan orang lain, kadang kita menemui SITUASI di mana PEMBICARAAN menjadi "TIDAK NYAMBUNG".

OBROLAN yang TIDAK NYAMBUNG kadang bisa berakhir dengan:

- GELAK TAWA karena kita sadar betapa KONYOL OBROLAN itu.

- Rasa JENGKEL dan merasa sudah MEMBUANG-BUANG WAKTU.

- REAKSI LEBIH BURUK yaitu RELASI jadi RUSAK.

PENYEBAB OBROLAN TIDAK NYAMBUNG sebenarnya karena KEDUA BELAH PIHAK sama-sama hanya ingin mengutarakan PENDAPAT dan PANDANGANNYA SENDIRI.

Ini karena kita sering kali LUPA atau MENGABAIKAN FAKTA bahwa APA yang kita KETAHUI atau ALAMI BELUM TENTU DIKETAHUI atau DIALAMI ORANG LAIN. 

Bahkan ketika kita sama-sama MELIHAT SATU HAL, bisa jadi PERSEPSI kita tentang hal itu BERBEDA dengan PERSEPSI ORANG LAIN. 

Tapi, kecenderungan kita adalah BERUSAHA MEMULAI sebuah PEMBICARAAN dari SUDUT PANDANG KITA saja.

Ketika LAWAN BICARA kita balik MENGEMUKAKAN SUDUT PANDANGNYA yang BERBEDA itu dan kita tetap MEMAKSAKAN SUDUT PANDANG kita, lama kelamaan PEMBICARAAN akan menjadi TIDAK NYAMBUNG.

Suatu PEMBICARAAN akan menjadi PEMBICARAAN yang TIDAK NYAMBUNG, KONYOL, BODOH, dan MEMPERMALUKAN KEDUANYA, karena satu sama lain hanya MEMAKSAKAN CARA PANDANGNYA sendiri dan ENGGAN MENYIMAK ataupun BERUSAHA MEMAHAMI CARA PANDANG ORANG LAIN (Amsal 18:13).

Jika kita ingin mendapatkan PEMBICARAAN atau KOMUNIKASI yang NYAMBUNG, yang bisa memberikan INSIGHT untuk diri kita, maka MULAILAH dengan BERUSAHA MEMAHAMI SUDUT PANDANG LAWAN BICARA kita.

MULAILAH dengan BERTANYA tentang PENDAPATNYA, PENGALAMANNYA, CARA PANDANGNYA tentang hal yang ingin kita BAHAS, dsb.

Dari situlah kita bisa MELANGKAH ke PEMBICARAAN yang bukan hanya NYAMBUNG, tapi juga LEBIH BERKEMBANG dan PRODUKTIF.

CEPAT (AKTIF) MENDENGAR, LAMBAT (TIDAK BURU-BURU) BICARA, apalagi BURU-BURU membuat KESIMPULAN, MENYANGGAH, dan MARAH.

Itulah CARA agar kita juga dapat BERBICARA dan BERSIKAP dengan BENAR (Yak. 1:19-20).