MENINGGALKAN WARISAN
MENINGGALKAN WARISAN
1 Tawarikh 28, Amsal 13:22
Pada akhirnya nanti SEMUA HARTA milik kita akan DITINGGALKAN.
Namun, NILAI-NILAI BAIK yang sudah DITANAMKAN akan tetap ABADI.
MENENTUKAN APA NILAI yang ingin kita TINGGALKAN melalui BISNIS kita ini SANGATLAH PENTING.
PERNAHKAH kita BERPIKIR, DAMPAK KERAJAAN ALLAH APA yang ingin kita TINGGALKAN bagi dunia?
Sebagai orang percaya, INGAT bahwa BISNIS/PEKERJAAN kita BUKAN SEKADAR:
- BISNIS untuk MENCARI KEUNTUNGAN MATERI belaka.
- CARA untuk MENAFKAHI DIRI dan KELUARGA atau sebagai SIMBOL STATUS di masyarakat saja.
KEBERADAAN BISNIS kita pun adalah SALAH SATU CARA untuk kita bisa menjadi SAKSI KEBENARAN KERAJAAN ALLAH kepada dunia ini.
MEMEGANG INTEGRITAS, BUKANNYA MEMANIPULASI, MENAATI ATURAN dan BUKANNYA MENCARI CELAH untuk MENGAKALI ATURAN, menjadikan KEBERADAAN kita sebagai DAMPAK POSITIF, BUKAN malah menjadi SUMBER MASALAH, itulah BEBERAPA CARA yang bisa kita MULAI LAKUKAN.
Daud mengerti bahwa ia AWALNYA adalah ANAK GEMBALA yang TAK DIPERHITUNGKAN.
Akan tetapi TUHAN kemudian MENGANGKATNYA menjadi RAJA atas Israel.
Meski SUDAH menjadi RAJA yang BERKUASA, ia TIDAK LUPA segala KEBAIKAN-NYA.
la TIDAK LANTAS LUPA DARATAN.
la menggunakan KEDUDUKANNYA untuk tetap MELAYANI TUHAN.
Ketika menjadi RAJA, Daud MENGEMBALIKAN TABUT ALLAH pada KEHORMATAN-NYA.
la juga MEMBANGUN PONDOK DAUD.
la MEMAKAI KEKAYAAN-NYA untuk MEMBANGUN RUMAH TUHAN.
la SIAPKAN GENERASI PENERUSNYA, yakni Salomo, untuk MENERUSKAN NILAI-NILAI yang ia PEGANG.
Daud MENINGGALKAN WARISAN ILAHI di KERAJAAN yang ia PIMPIN.
BAGAIMANA dengan kita?
SUDAHKAH kita memiliki KERINDUAN untuk MENGGUNAKAN BISNIS dan PEKERJAAN kita sebagai ALAT untuk MENYATAKAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN?
Ini adalah TANTANGAN sekaligus MANDAT bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar