NAMA YANG TERPERCAYA
NAMA YANG TERPERCAYA
Amsal 10
Jika Anda mendatangi RESTORAN dengan NAMA BERBAHASA JAWA, MENU APA yang Anda HARAPKAN?
Paling tidak kita BERHARAP MENU KHAS INDONESIA.
BAGAIMANA jika RESTO itu ternyata MENJUAL WESTERN FOOD?
Tentu kita KECEWA dan MERASA TERTIPU.
Demikian pula jika kita mendatangi RESORT BERNAMA HIJAU ASRI, tapi SUASANA di sana ternyata GERSANG dan PANAS.
Orang berkata, NAMA adalah DOA.
NAMA itu HARAPAN.
Namun, betapa ironis jika HARAPAN itu SANGAT BERLAINAN dengan KENYATAAN.
Dalam BRANDING, NAMA adalah salah satu HAL UTAMA.
BAGAIMANA ketika orang MENDENGAR sebuah NAMA lalu ia OTOMATIS MEMIKIRKAN satu KESAN atau KUALITAS tertentu, itulah TUJUAN BRANDING.
Tentu kita semua INGIN orang selalu MENGASOSIASIKAN NAMA kita dengan HAL POSITIF.
Tapi kita harus INGAT bahwa BRANDING BUKAN HANYA tentang MEMBERIKAN sesuatu yang POSITIF bagi MASYARAKAT, melainkan juga tentang KEJUJURAN dan KETERBUKAAN.
Orang hanya mau MEMAKAI BRAND yang mereka PERCAYAI.
Orang juga hanya mau BEKERJA SAMA, BERTRANSAKSI, dan BERBISNIS dengan ORANG yang BISA mereka PERCAYA.
Maka dari itu, SADARILAH bahwa NAMA kita adalah REPUTASI kita.
REPUTASI harus DIBANGUN SELANGKAH DEMI SELANGKAH secara KONSISTEN.
Jika BRAND yang ingin kita BANGUN adalah DIRI KITA, mulai PAHAMI APA sebenarnya KUALITAS UTAMA DIRI KITA.
Dari situ, kita bisa FOKUS untuk MENGHASILKAN KARYA, INOVASI, dan PENGARUH yang SESUAI BIDANG dan KUALITAS kita.
Ini harus DILAKUKAN dengan KONSISTEN dan HATI-HATI.
MENGAPA?
Karena di zaman ini, baik itu REPUTASI POSITIF atau KESALAHAN yang kita lakukan, semua bisa VIRAL dan akan terus TEREKAM.
JANGAN sampai REPUTASI yang sudah kita BANGUN SUSAH PAYAH HANCUR hanya karena kita TIDAK MENJAGA UCAPAN atau SIKAP kita.
Mulai dari KERAJINAN, INTEGRITAS, MENJAGA PERKATAAN, dan TAKUT akan TUHAN, itu semua mesti kita LAKUKAN agar NAMA kita, sebagai BRAND kita, dapat DIPERCAYA (ay.9).
Komentar
Posting Komentar