KEBIASAAN

 

KEBIASAAN

Efesus 4:17-32

Seorang ayah menunjuk TUNAS yang BARU TUMBUH dan berkata pada anaknya, "CABUT itu."

Segera anaknya membungkuk dan MENCABUT TANAMAN itu TANPA KESULITAN sama sekali.

Lalu mereka BERJALAN dan BERHENTI di sebuah POHON BESAR dan si ayah berkata kepada anaknya, "Sekarang, CABUTLAH POHON ini juga."

Si anak menjawab, "POHON ini SANGAT BESAR. TAK MUNGKIN bisa DICABUT dengan TANGAN saja, harus menggunakan BULDOZER untuk memindahkannya." 

Si ayah tersenyum dan berkata, "KEBIASAAN , entah BAIK atau BURUK, SAMA seperti POHON itu. KEBIASAAN yang BELUM BERAKAR KUAT itu seperti POHON yang masih KECIL. MUDAH sekali MENCABUTNYA. Tapi jika KEBIASAAN sudah MENDARAH DAGING, maka itu IBARAT kita MENCABUT POHON BESAR. Perlu USAHA yang SANGAT KUAT untuk MENGUBAHNYA."

Jika KEBIASAAN sudah terlanjur MENGAKAR KUAT di diri kita, kita sendiri bahkan KESULITAN  MENCABUTNYA.

Itu sebabnya HATI-HATI membentuk KEBIASAAN. 

JANGAN REMEHKAN KEBIASAAN BURUK yang tampak KECIL dan REMEH, sebab jika KEBIASAAN itu sudah MENGAKAR KUAT, ini bisa jadi SANDUNGAN bagi kita. 

Contoh:

- KEBIASAAN TIDAK TEPAT WAKTU.

Mungkin tampak REMEH.

Tapi sedikit banyak hal ini BERPENGARUH pada KEDISIPLINAN kita.

KEDISIPLINAN kita akan MEMENGARUHI PEKERJAAN kita.

- KEBIASAAN BERBOHONG.

Dari BOHONG untuk HAL BESAR sampai BERBOHONG untuk HAL-HAL TAK PENTING.

Kalau sudah seperti ini, BAGAIMANA orang PERCAYA kepadanya?

BANGUNLAH KEBIASAAN yang BAIK dan POSITIF.

Untuk di AWAL mungkin TERASA SULIT.

Apalagi jika kita TIDAK HANYA MEMBANGUN KEBIASAAN, tapi harus MENGUBAH KEBIASAAN LAMA menjadi KEBIASAAN BARU.

Namun jika kita TEKUN MELAKUKANNYA, APA yang TAMPAKNYA SULIT itu lama kelamaan terasa MUDAH. 

Bahkan, jika KEBIASAAN POSITIF itu sudah MENDARAH DAGING, akan SULIT bagi kita untuk KEMBALI ke KEBIASAAN NEGATIF.