DAMAI SEJAHTERA BUKAN PATOKAN

 



DAMAI SEJAHTERA BUKAN PATOKAN

Amsal 9:17, 14:16


Kita sering mendengar orang berkata, "Saya TIDAK MERASA DAMAI SEJAHTERA saat melakukan ini. Pasti ini BUKAN LANGKAH yang TEPAT."


Demikian pula SEBALIKNYA.


Saat seseorang MELAKUKAN SESUATU dan ia merasa DAMAI SEJAHTERA, maka ia pun YAKIN bahwa TINDAKANNYA pastilah BENAR dan DIBERKATI TUHAN.


Ya, DAMAI SEJAHTERA sering menjadi PATOKAN banyak orang KRISTEN untuk menilai APAKAH TINDAKAN atau KEPUTUSANNYA TEPAT atau TIDAK, SESUAI KEHENDAK TUHAN atau TIDAK. 


Namun, kita harus HATI-HATI dengan PEMIKIRAN seperti ini.


Nyatanya, DAMAI SEJAHTERA TIDAK SELALU menjadi PATOKAN yang TEPAT.


Orang bebal MELAMPIASKAN NAFSUNYA dan merasa AMAN (Amsal 14:16).


Kita mungkin pernah melihat orang MELAKUKAN DOSA tapi ia TAMPAK BAHAGIA.


HIDUPNYA MENYUSAHKAN ORANG LAIN tapi ia MENIKMATINYA.


MENYALAHGUNAKAN KEKUASAAN tapi ia justru BANGGA.


Sebaliknya, orang yang HIDUP LURUS justru kerap kali harus BERDEBAR-DEBAR dan EKSTRA WASPADA karena ada sebagian orang yang MEMUSUHI dan selalu ingin MENJEBAKNYA. 


Jika demikian KEADAANNYA, tentu kita tidak bisa berkata bahwa orang yang HIDUPNYA lebih "DAMAI" dan TENANG adalah yang LEBIH BENAR.


MENGAMBIL KEPUTUSAN dengan PATOKAN pada "DAMAI SEJAHTERA" saja itu BAHAYA. 


MENGAPA?


Karena HATI manusia itu LICIK (Yer. 17:9). 


PERASAAN bisa MENIPU sebab selama kita masih HIDUP DALAM DAGING, maka KEDAGINGAN itu akan terus ADA (1 Pet. 2:11).


Sesuatu yang DIDAPAT dengan CARA TIDAK BENAR pun bisa TERASA ENAK (Ams. 9:17). 


Benar, kadang ROH KUDUS bisa MENGINGATKAN saat kita DEKAT dengan DOSA dengan membuat diri kita GELISAH (2 Sam. 24:10, 1 Sam. 24:6).


Tapi, BUKAN APAKAH kita BERDEBAR-DEBAR atau TIDAK itu PATOKAN kita.


KEHENDAK ALLAH-LAH PATOKAN kita.


Untuk memahami KEHENDAK-NYA, kita harus HIDUP dan BERTUMBUH di dalam DIA dari waktu ke waktu, MEMAHAMI FIRMAN, dan MELAKUKAN KEHENDAK-NYA (Rm. 12:1-2).


TAK ADA CARA INSTAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?