KEYAKINAN YANG KELIRU

 



KEYAKINAN YANG KELIRU

Hakim-hakim 6


Saya TIDAK BISA BERUBAH.


Saya telah MENCOBANYA berulang kali, tapi selalu GAGAL.


Saya TIDAK PERNAH BISA KELUAR dari JERAT UTANG.


Saya sudah mencoba MENGHEMAT.


Saya sudah mencoba MENAMBAH PENGHASILAN, tapi tetap saja saya harus BERJUANG secara FINANSIAL.


SAKIT adalah hal yang BIASA dalam HIDUP saya.


Saya sudah mencoba untuk HIDUP SEHAT, tapi tetap saja TIDAK BERHASIL.


Orang-orang di KELUARGA saya juga SAKIT-SAKITAN seperti itu.


Saya TIDAK PERNAH BERHASIL dalam HUBUNGAN. 


Ketika saya sudah mulai DEKAT, selalu ada saja hal yang MENGACAUKAN dan MERUSAK HUBUNGAN kami.


Saya TIDAK BISA DEKAT dengan TUHAN.


Saya KOTOR dan penuh DOSA.


Saya merasa TIDAK LAYAK DIKASIHI Tuhan.


Itulah KEYAKINAN-KEYAKINAN KELIRU yang tanpa kita sadari sudah MELEKAT dalam PIKIRAN kita.


IRONISNYA, kita sendiri yang menanamkan KEYAKINAN-KEYAKINAN KELIRU tersebut ke dalam PIKIRAN kita.


Harusnya kita TAHU bahwa APA yang kita YAKINI, itu yang akan TERJADI pada kita. 


BAYANGKAN betapa MENYEDIHKANNYA jika kita MEYAKINI HAL-HAL NEGATIF seperti itu.


Ibarat kita memasukkan "RUMUS-RUMUS" yang SALAH makanya HASILNYA juga pasti akan SALAH.


Kita tidak akan pernah mengalami TEROBOSAN dalam HIDUP kita, selama kita masih menanamkan KEYAKINAN-KEYAKINAN yang KELIRU seperti itu.


Awalnya, Gideon punya KEYAKINAN-KEYAKINAN yang KELIRU.


la yakin TUHAN sengaja MEMBUANG umat-NYA dan MENYERAHKANNYA ke dalam cengkeraman orang Midian (ay. 13).


la MINDER karena yakin kaumnya yang PALING KECIL di antara suku Manasye dan ia sendiri yang PALING MUDA di antara kaum keluarganya (ay. 15).


TUHAN pun harus MEMBONGKAR KEYAKINAN-KEYAKINAN Gideon yang KELIRU itu.


Dan TUHAN juga menanamkan KEYAKINAN yang BARU kepada Gideon, bahwa ia adalah seorang PAHLAWAN yang GAGAH BERANI (ay. 12).


Mungkin kita juga TANPA SADAR menanamkan KEYAKINAN-KEYAKINAN yang KELIRU ke dalam PIKIRAN kita. 


Inilah waktunya untuk "MERESETNYA" kembali dengan PIKIRAN KRISTUS.


Dengan KEYAKINAN yang BENAR, HIDUP pun menjadi MAKSIMAL.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?