DIMURNIKAN

 



DIMURNIKAN

Mazmur 66: 8-12


EMAS yang BARU DITAMBANG dan masih BERCAMPUR KOTORAN NILAINYA MASIH RENDAH.


Apalagi EMAS yang BELUM DIGALI.


Orang TIDAK BISA MELIHATNYA dan hanya akan MENGINJAK-INJAKNYA.


Supaya menjadi BERHARGA, BIJI EMAS itu harus DITAMBANG dan DIBAKAR di dalam API agar menjadi MURNI dan BERNILAI.


Kita ini BERNILAI di MATA ALLAH.


Bahkan ALLAH mengatakan bahwa kita ini BIJI MATA-NYA.


Namun kita TIDAK BOLEH SOMBONG, karena kita tahu bahwa kita ini DEBU.


TUBUH kita nantinya akan KEMBALI ke TANAH dan menjadi DEBU.


Namun, karena begitu BESAR KASIH ALLAH, ALLAH ingin MEMURNIKAN kita supaya NILAI kita MAKIN MENINGKAT, sampai kita KUDUS TIDAK BERCACAT CELA saat kita menghadap TUHAN.


Kita yang MULA-MULA seperti TANAH, akan DITAMBANG, DIBERSIHKAN, kemudian DIMURNIKAN untuk DIBENTUK menjadi INDAH dan BERHARGA.


ALLAH bisa MEMURNIKAN kita melalui PERISTIWA BURUK atau KESULITAN.


Seseorang JATUH karena HIDUPNYA yang semula TULUS kemudian mulai MENGABAIKAN TUHAN.


Tapi ia kemudian SADAR dan KEMBALI pada TUHAN.


Ini proses PEMURNIAN.


Namun, PEMURNIAN juga bisa terjadi melalui PERISTIWA MENYENANGKAN.


Setelah sekian lama BERGUMUL dalam hal MENCARI PASANGAN, akhirnya seorang wanita mendapatkan PASANGAN seorang PRIA yang BAIK dan MENGASIHI TUHAN.


Wanita ini BERSYUKUR dan menyadari KEBAIKAN TUHAN.


Ini pun proses PEMURNIAN.


Selama PENGALAMAN itu membuat kita MAKIN DEKAT dan MAKIN SUNGGUH-SUNGGUH di dalam TUHAN, itu adalah sebuah PEMURNIAN.


Sepanjang HIDUP kita akan terus mengalami PROSES PEMURNIAN.


Dalam PROSES itu, kita mungkin juga PERLU DIBANTU dan SEBALIKNYA juga MEMBANTU ORANG LAIN.


Maka, dalam KONDISI APAPUN, BIARLAH kita TIDAK MENINGGALKAN PERSEKUTUAN dengan saudara seiman.


Bisa jadi MELALUI merekalah ALLAH MENEMPA kita (Ams. 27:17), baik melalui NASIHAT, BIMBINGAN, INSPIRASI, hingga PENGALAMAN LANGSUNG dengan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BISA JADI BERHALA

MOMEN SEMPURNA

OMBAK DAN SELANCAR