KETIKA KESUKSESAN MENGUJI

 



KETIKA KESUKSESAN MENGUJI

2 Raja-raja 19, 20:12-21


Dalam KEHIDUPAN ini, kita akan selalu berhadapan dengan UJIAN.


UJIAN menentukan KESUKSESAN kita.


Jika kita BERHASIL melewati UJIAN tersebut maka kita dikatakan SUKSES.


Setelah kita BERHASIL meraih SUKSES, APAKAH UJIAN BERHENTI?


TIDAK!


Sekarang, KESUKSESAN GANTI MENGUJI kita.


Kita DIUJI untuk SUKSES, setelah itu SUKSES MENJADI UJIAN bagi kita.


Ada orang yang GAGAL saat harus menghadapi UJIAN untuk meraih SUKSES.


Namun, di antara mereka yang BERHASIL melewati ujian dan meraih SUKSES, TIDAK SEDIKIT yang akhirnya GAGAL ketika KESUKSESAN GANTIAN MENGUJINYA.


Hizkia dihadapkan dengan UJIAN HIDUP, yaitu ketika raja Asyur hendak MENYERANG mereka. 


Pada saat itu, Asyur memang BANGSA yang SANGAT BESAR dan memiliki KEKUATAN MILITER yang HEBAT.


Bangsa-bangsa sudah DITAKLUKKAN.


Kini giliran bangsa Yehuda yang hendak mereka TUNDUKKAN.


Mendengar ANCAMAN Asyur, Hizkia KEDER. 


Sampai-sampai Hizkia MENGOYAKKAN PAKAIANNYA dan MENYELUBUNGI badannya dengan KAIN KABUNG.


Dengan PERTOLONGAN TUHAN, akhirnya Hizkia MENANG menghadapi UJIAN itu dan menjadi raja Yehuda yang SANGAT BERHASIL.


Walau demikian, UJIAN TAK BERHENTI di situ.


Kini, KESUKSESAN sedang MENGUJI Hizkia. 


Sayangnya, Hizkia GAGAL di titik ini.


Hizkia MEMBANGGAKAN KESUKSESAN dan PAMER KEKAYAAN kepada utusan-utusan dari Babel.


Itulah yang membuat suatu kali kelak, Babel MENJARAH SEMUA KEKAYAAN yang DIPAMERKAN Hizkia.


Tidak semua orang bisa LULUS saat KESUKSESAN MENGUJI HATI.


Dulu SEBELUM SUKSES, bisa sedemikian BERGANTUNG dan MENGANDALKAN TUHAN.


Namun kini setelah SUKSES dengan mudahnya BERUBAH dan BERPALING dari TUHAN.


Maka terus BERJAGA-JAGALAH dan JANGAN LENGAH pada saat kita berada di PUNCAK KEBERHASILAN.


JAGA HATI kita supaya TIDAK SOMBONG dan merasa bahwa semua ini TERJADI karena KUAT dan GAGAH kita.


Padahal, BUKANKAH semua PENCAPAIAN kita hanyalah BERKAT dan ANUGERAH TUHAN semata?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OMBAK DAN SELANCAR

BERPIKIR KRITIS

MELADENI PERBANTAHAN?