SABAR DALAM KESESAKAN

 

SABAR DALAM KESESAKAN

1 Samuel 30:1-25, Roma 12:12

Karena KAPASITAS lift tersisa SATU ORANG, seseorang yang sama-sama MENUNGGU lift MEMPERSILAKAN Anda MASUK LEBIH DULU.

Meski tak sering terjadi, kita mungkin PERNAH MENGALAMINYA.

Biasanya itu karena mereka memang TAK SEDANG BURU-BURU, atau KASIHAN melihat Anda yang tampak LEBIH MENDESAK urusannya.

Jika sama-sama BURU-BURU atau TERDESAK, mungkin LAIN CERITA.

Demikian juga, MUDAH untuk orang BERSABAR jika ia sedang dalam KEADAAN BAIK-BAIK saja, TIDAK BURU-BURU atau TERDESAK.

Namun, jika sedang MENDERITA, TERDESAK, dan ingin bisa segera mengalami PERUBAHAN, BERSABAR akan menjadi TIDAK MUDAH.

Sebenarnya kita tidak hanya harus BERSABAR tapi harus SABAR DALAM KESESAKAN (Rom. 12:12).

Dalam KESESAKAN, RESPONS ALAMI kita adalah ingin SEGERA mengalami KELEPASAN.

Namun, SABAR artinya:

- Kita mau MENUNGGU, kita juga harus bisa MENGENDALIKAN DIRI untuk TIDAK TERBURU-BURU.

- Kita mau MENANTIKAN ALLAH BERTINDAK dan BUKAN berusaha MENCARI JALAN KELUAR DI LUAR DIA.

- Kita bisa TETAP BERSYUKUR dan BERSUKACITA meski KONDISI sedang TIDAK NYAMAN (1 Tes. 5:18).

Saul dan Daud, mereka SAMA-SAMA pernah mengalami masa TERDESAK.

Tapi, TINDAKAN mereka KONTRAS.

Saul TAK SABAR menunggu Samuel datang membakar korban, padahal rakyat mulai MENINGGALKAN dia.

Akhirnya, Saul LANCANG MEMBAKAR KORBAN itu sendiri.

Sebuah TINDAKAN yang disebut BODOH oleh Samuel sendiri.

Sedangkan Daud TAK HANYA TERDESAK oleh musuh, tapi pasukannya sendiri bahkan HENDAK MEMBUNUHNYA.

Namun meski ada di posisi begitu TERDESAK, Daud MENGUATKAN KEPERCAYAANNYA pada ALLAH.

SOLUSI dan KEMENANGAN pun akhirnya DIDAPATKANNYA.

KESABARAN untuk MENANTI PERTOLONGAN ALLAH, untuk MEMBIARKAN TUHAN yang BERTINDAK dan BUKAN TERBURU-BURU MENGAMBIL KEPUTUSAN atas dasar PEMIKIRAN sendiri, adalah hal yang harus KITA MILIKI saat berada dalam KESESAKAN.

Ini TIDAK MUDAH, tapi dengan IMAN dan KETEKUNAN, kita akan bisa MELAKUKANNYA.