ONE MORE PRAYER

 

ONE MORE PRAYER

Lukas 18:1-8, Efesus 6:18

APA TANDA KEDEKATAN seseorang?

Salah satu TANDANYA adalah dalam KOMUNIKASI.

ANEH jika seorang mengaku SAHABAT DEKAT tapi untuk BERKOMUNIKASI saja SANGAT JARANG.

HUBUNGAN Adam dan Hawa dan ALLAH adalah seperti SAHABAT.

ALLAH biasa BERJALAN-JALAN di taman EDEN DEMIKIAN PULA Adam dan Hawa.

Tapi, ketika dosa memasuki mereka, bahkan untuk sekadar BERTEMU pun, Adam dan Hawa MALU.

Bukan kebetulan pula, awal mula MASUKNYA dosa juga DIMULAI ketika Adam dan Hawa BUKANNYA BERTANYA pada ALLAH saat GODAAN datang, tapi justru terus MEMBUKA PERCAKAPAN dengan ular alias Iblis (Kej. 3).

DOA BUKAN SEKADAR CARA untuk MEMINTA sesuatu pada TUHAN.

DOA adalah KOMUNIKASI dengan TUHAN, yang artinya dalam DOA juga IA kerap BICARA pada kita. 

Namun, SEBERAPA SERING kita MENGABAIKAN hal ini?

Kita BERHENTI BERDOA karena:

- KESIBUKAN kita makin BANYAK,

- Merasa DOA kita TIDAK DIJAWAB,

- Ada DOSA di HIDUP kita,

- TAK MAU TUHAN IKUT CAMPUR urusan kita,

- Menganggap DOA TAK PENTING (TAK PERCAYA KUASA DOA),

- Merasa TAK BISA BERDOA,

- Kita terlalu MALAS melakukannya.

Padahal, dalam AJARAN tentang DOA, FIRMAN TUHAN berkali-kali menekankan satu ASPEK PENTING, yaitu KETEKUNAN.

Ini ARTINYA:

- Kita TIDAK BOLEH JEMU-JEMU BERDOA, termasuk saat DOA kita BELUM DIJAWAB (Luk. 18:1-8).

- Kita harus selalu BERDOA (Ef. 6:18), karena DOA juga adalah SUMBER KEKUATAN kita (Yak. 5:14-16), dan di dalam DOA kita juga MENGIMANI JANJI TUHAN (1 Yoh. 5:14-15).

ALLAH memang TAHU APA yang kita BUTUHKAN, tapi IA juga melihat SEBERAPA BESAR IMAN kita kepada-NYA (Luk. 18:8).

Jika untuk sekadar BERDOA dan MEMINTA kepada-NYA saja kita ENGGAN atau begitu MUDAH MENYERAH, BAGAIMANA bisa kita berkata kita MENGIMANI DIA sebagai JAWABAN dan PENGHARAPAN kita?

JANGAN PERNAH JEMU atau MENYERAH dalam BERDOA, sebab TAK PERNAH ada orang yang RUGI karena BERDOA.